5 Orang Tewas dan 15 Lainnya Terluka dalam Serangan Udara Israel di Damaskus Suriah
Serangan udara Israel menewaskan sedikitnya 15 orang di Kafr Sousa, Damaskus, Suriah, daerah dengan keamanan tinggi dan rumah para pejabat keamanan.
Penulis:
Andari Wulan Nugrahani
Editor:
Sri Juliati
SANA, mengutip sumber di komando polisi Damaskus, mengatakan bahwa setidaknya lima orang tewas dan 15 lainnya luka-luka setelah ledakan keras terdengar di atas ibu kota sekitar pukul 12.30 waktu setempat.
Dikatakan bahwa pertahanan udara Suriah “menghadapi target musuh di langit sekitar Damaskus.”
Observatorium, yang berbasis di Inggris, mengatakan dalam sebuah posting di Twitter bahwa 15 orang telah tewas "dalam pemboman Israel."
Baca juga: Gempa Suriah, KBRI Damaskus: WNI Aman, Indonesia Siapkan Bantuan

Serangan pertama pascagempa
Serangan itu adalah yang pertama sejak gempa berkekuatan 7,8 skala Richter melanda Turki dan Suriah pada 6 Februari, menewaskan total lebih dari 40.000 orang.
Video yang dibagikan oleh jurnalis Suriah dan lainnya di media sosial menunjukkan kerusakan bangunan akibat serangan tersebut.
SANA , mengutip sumber, mengatakan serangan datang dari arah Dataran Tinggi Golan.
Sebelumnya serangan terakhir yang menghantam Damaskus diketahui telah terjadi pada 2 Januari, menurut The Associated Press.
Agresi terjadi ketika tentara Suriah melaporkan militer Israel menembakkan rudal ke arah bandara internasional kota.
Insiden itu menewaskan dua tentara, melukai dua lainnya dan menempatkan bandara tidak beroperasi.
Baca juga: KBRI Damaskus: Sampai Sekarang Tak Ada Laporan Korban Jiwa WNI di Suriah
Dugaan tranfer senjata
Reuters melaporkan, selama hampir satu dekade, Israel telah melakukan serangan udara terhadap dugaan transfer senjata yang disponsori Iran dan penempatan personel di Suriah.
Pejabat Israel jarang mengakui tanggung jawab untuk operasi tertentu.
Pemerintah Presiden Suriah Bashar al-Assad tidak pernah secara terbuka mengakui bahwa pasukan Iran beroperasi atas namanya dalam perang saudara Suriah.
Al Assad mengatakan Teheran hanya memiliki penasihat militer di lapangan.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.