Selasa, 30 September 2025

5 Orang Tewas dan 15 Lainnya Terluka dalam Serangan Udara Israel di Damaskus Suriah

Serangan udara Israel menewaskan sedikitnya 15 orang di Kafr Sousa, Damaskus, Suriah, daerah dengan keamanan tinggi dan rumah para pejabat keamanan.

Selebaran / SANA / AFP
Gambar selebaran yang diambil dan dirilis pada 19 Februari 2023 oleh Kantor Berita Arab Suriah (SANA) resmi menunjukkan sebuah bangunan yang rusak setelah serangan rudal Israel di mana 15 orang tewas di Damaskus. 

TRIBUNNEWS.COM - Serangan udara Israel menewaskan sedikitnya 15 orang di Kafr Sousa, Damaskus, Suriah pada Minggu (19/2/2023).

Daerah yang dikenal memiliki tinggal keamanan tinggi itu sebagian merupakan instalasi, rumah pejabat keamanan senior hingga markas intelijen Iran.

Dilansir Guardian, serangan menargetkan dan merusak beberapa bangunan di distrik padat penduduk, Ummayyah.

Terkait serangan ini, seorang juru bicara militer menolak ketika diminta untuk berkomentar.

Kementerian Pertahanan Suriah melaporkan jumlah awal korban tewas dalam serangan itu yakni lima orang.

Di antaranya seorang tentara dan melukai 15 warga sipil, beberapa dalam kondisi kritis.

Baca juga: Serangan Udara Israel Hantam Damaskus Suriah, 5 Korban Tewas, Beberapa Korban Lainnya Kritis

Belum jelas apakah serangan itu ditujukan pada individu tertentu.

Kantor media negara Suriah, SANA, dan observatorium mengatakan bahwa Israel yang melakukan pengeboman.

Serangan Israel di Suriah

Israel telah melakukan ratusan serangan terhadap sasaran di wilayah yang dikuasai pemerintah Suriah dalam beberapa tahun terakhir.

Pihak terkait tidak segera menanggapi tuduhan tersebut.

Mengutip saksi dan sumber resmi, Reuters mengatakan sebuah rudal telah menghantam sebuah bangunan di daerah dekat kompleks keamanan besar yang dekat dengan instalasi militer Iran.

Baca juga: Gempa Turki dan Suriah, Ini Hotline KBRI Ankara dan KBRI Damaskus

Di masa lalu, Israel telah mengakui menargetkan pangkalan kelompok militan sekutu Iran, seperti Hizbullah Libanon, yang telah memasok pejuang untuk mendukung pasukan presiden otoriter Suriah, Bashar al-Assad.

Laporan korban tewas dan luka bervariasi

Dikutip New York Times, laporan jumlah korban tewas dan luka di kawasan tersebut, Kafr Sousa, bervariasi.

SANA, mengutip sumber di komando polisi Damaskus, mengatakan bahwa setidaknya lima orang tewas dan 15 lainnya luka-luka setelah ledakan keras terdengar di atas ibu kota sekitar pukul 12.30 waktu setempat.

Dikatakan bahwa pertahanan udara Suriah “menghadapi target musuh di langit sekitar Damaskus.”

Observatorium, yang berbasis di Inggris, mengatakan dalam sebuah posting di Twitter bahwa 15 orang telah tewas "dalam pemboman Israel."

Baca juga: Gempa Suriah, KBRI Damaskus: WNI Aman, Indonesia Siapkan Bantuan

Gambar selebaran yang diambil dan dirilis pada 19 Februari 2023 oleh Kantor Berita Arab Suriah (SANA) resmi menunjukkan sebuah bangunan yang rusak setelah serangan rudal Israel di mana 15 orang tewas di Damaskus.
Gambar selebaran yang diambil dan dirilis pada 19 Februari 2023 oleh Kantor Berita Arab Suriah (SANA) resmi menunjukkan sebuah bangunan yang rusak setelah serangan rudal Israel di mana 15 orang tewas di Damaskus. (Selebaran / SANA / AFP)

Serangan pertama pascagempa

Serangan itu adalah yang pertama sejak gempa berkekuatan 7,8 skala Richter melanda Turki dan Suriah pada 6 Februari, menewaskan total lebih dari 40.000 orang.

Video yang dibagikan oleh jurnalis Suriah dan lainnya di media sosial menunjukkan kerusakan bangunan akibat serangan tersebut.

SANA , mengutip sumber, mengatakan serangan datang dari arah Dataran Tinggi Golan.

Sebelumnya serangan terakhir yang menghantam Damaskus diketahui telah terjadi pada 2 Januari, menurut The Associated Press.

Agresi terjadi ketika tentara Suriah melaporkan militer Israel menembakkan rudal ke arah bandara internasional kota.

Insiden itu menewaskan dua tentara, melukai dua lainnya dan menempatkan bandara tidak beroperasi.

Baca juga: KBRI Damaskus: Sampai Sekarang Tak Ada Laporan Korban Jiwa WNI di Suriah

Dugaan tranfer senjata

Reuters melaporkan, selama hampir satu dekade, Israel telah melakukan serangan udara terhadap dugaan transfer senjata yang disponsori Iran dan penempatan personel di Suriah.

Pejabat Israel jarang mengakui tanggung jawab untuk operasi tertentu.

Pemerintah Presiden Suriah Bashar al-Assad tidak pernah secara terbuka mengakui bahwa pasukan Iran beroperasi atas namanya dalam perang saudara Suriah.

Al Assad mengatakan Teheran hanya memiliki penasihat militer di lapangan.

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan