Kamis, 2 Oktober 2025

Gempa di Turki

Bayi Perempuan yang Selamat dari Gempa Suriah Diberi Nama Aya, Artinya Tanda dari Tuhan

Bayi perempuan Suriah yang ibunya meninggal usai melahirkannya di bawah reruntuhan rumah mereka selama diberi nama Aya, artinya tanda dari Tuhan.

AFP/RAMI AL SAYED
Bayi baru lahir yang ditemukan masih terikat tali pusar ke ibunya dan ditarik hidup-hidup dari puing-puing sebuah rumah di Suriah utara setelah gempa mematikan, menerima perawatan medis di sebuah klinik di Afrin, pada 7 Februari 2023. - Seorang bayi perempuan Suriah yang ibunya meninggal setelah melahirkannya di bawah reruntuhan rumah mereka selama gempa minggu ini sekarang memiliki nama: Aya, bahasa Arab untuk “tanda dari Tuhan”. (Photo by Rami al SAYED / AFP) 

Untuk saat ini, istrinya yang menyusui bayi Aya bersama dengan putrinya yang berusia empat bulan.

"Saya tidak akan mengizinkan siapa pun untuk mengadopsinya sekarang. Sampai keluarga jauhnya kembali, saya memperlakukannya seperti keluarga saya sendiri," ujar Khalid Attiah.

Dirawat di inkubator dengan tubuh penuh luka

Sebelumnya, bayi Aya dirawat di inkubator rumah sakit di Afrin.

Tubuhnya penuh luka dengan perban melilit di tangan kiri dan selang infus yang terpasang.

Dahi dan jari-jarinya masih membiru karena kedinginan.

Baca juga: Palang Merah Indonesia Kirim Bantuan 100 Ribu Dolar AS untuk Korban Gempa Turki dan Suriah

Bayi baru lahir yang ditemukan masih terikat tali pusar ke ibunya dan ditarik hidup-hidup dari puing-puing sebuah rumah di Suriah utara setelah gempa mematikan, menerima perawatan medis di sebuah klinik di Afrin, pada 7 Februari 2023. - Bayi tersebut adalah satu-satunya yang selamat dari keluarga terdekatnya, yang semuanya tewas ketika gempa berkekuatan 7,8 yang melanda Suriah dan negara tetangga Turki meratakan rumah keluarga di kota Jindayris yang dikuasai pemberontak, kata sepupu Khalil al-Suwadi.
 (Photo by Rami al SAYED / AFP)
Bayi baru lahir yang ditemukan masih terikat tali pusar ke ibunya dan ditarik hidup-hidup dari puing-puing sebuah rumah di Suriah utara setelah gempa mematikan, menerima perawatan medis di sebuah klinik di Afrin, pada 7 Februari 2023. - Bayi tersebut adalah satu-satunya yang selamat dari keluarga terdekatnya, yang semuanya tewas ketika gempa berkekuatan 7,8 yang melanda Suriah dan negara tetangga Turki meratakan rumah keluarga di kota Jindayris yang dikuasai pemberontak, kata sepupu Khalil al-Suwadi. (Photo by Rami al SAYED / AFP) (AFP/RAMI AL SAYED)

"Dia sekarang stabil. Dia memiliki beberapa memar dan luka di sekujur tubuhnya."

"Dia juga datang dengan hipotermia karena cuaca yang sangat dingin. Kami harus menghangatkannya dan memberikan kalsium," kata Maarouf, dikutip dari Daily Mail, Kamis (9/2/2023).

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani/Isti P)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved