Gempa di Turki
Korban Tewas Gempa Turki-Suriah Tembus 8.700 Orang, Bayi Baru Lahir Ditemukan Selamat
Bayi baru lahir ditemukan selamat di bawah reruntuhan bangunan di Suriah, tali pusarnya masih terhubung dengan sang ibu yang meninggal dunia.
TRIBUNNEWS.COM - Seorang bayi diselamatkan dari bawah reruntuhan gedung apartemen berlantai lima di sebuah kota di barat laut Suriah.
Sayangnya, bayi itu kehilangan ibunya beberapa saat setelah gempa dahsyat melanda.
Bayi yang baru lahir itu ditemukan terkubur di bawah puing-puing, Independent melaporkan.
Tali pusarnya masih terhubung dengan ibunya, Afraa Abu Hadiya, yang ditemukan tewas.
Bayi itu adalah satu-satunya anggota keluarganya yang selamat dari keruntuhan bangunan akibat gempa M 7,8 pada Senin (6/2/2023) di kota kecil Jinderis, di sebelah perbatasan Turki, kata Ramadan Sleiman, seorang kerabat.
Gempa berkekuatan M 7,8 itu adalah yang paling mematikan yang melanda Turki sejak 1999.
Baca juga: Kiper Turki Ahmet Eyup Turkaslan Jadi Salah Satu Korban Tewas Gempa Turki
Kini lebih dari 8.700 orang tewas.
Para pejabat khawatir jumlah korban tewas akan terus meningkat.
Pencarian korban selamat di seluruh Turki dan Suriah terhambat oleh suhu di bawah nol.
Sekitar 200 gempa susulan semakin membuat pencarian di struktur bangunan menjadi berbahaya.
Pencarian Korban Memasuki Hari Ketiga
Tim penyelamat bekerja di suhu beku untuk menyelamatkan orang-orang dari reruntuhan di Provinsi Hatay, provinsi yang terkena dampak paling parah di Turki.

Baca juga: Empat Warganya Hilang Saat Gempa Turki, Australia akan Kirim Bantuan Tim SAR
Menteri Kesehatan Fahrettin Koca mengatakan 1.846 orang telah diselamatkan di Provinsi Hatay hingga Selasa malam.
Berbicara dari Hatay, Koca mengatakan 1.647 tewas dan 6.200 terluka hanya di Hatay.
Pemerintah Turki mendapat kecaman dari para penyintas di Hatay dan di media sosial karena tidak mengirimkan tim penyelamat yang memadai ke provinsi tersebut dengan cukup cepat.
Direktorat komunikasi kepresidenan menepis kritik tersebut sebagai disinformasi pada Senin malam.
Koca mengatakan 2.749 bangunan telah runtuh di Hatay dan jumlah itu bisa bertambah.
Hampir 3.000 personel penyelamat ada di sana dan mengatakan jumlahnya akan berlipat ganda pada hari Rabu.
Bandara Hatay ditutup setelah gempa menghancurkan landasan pacu, mempersulit upaya penyelamatan.
Hatay, yang berbatasan dengan Suriah dan Mediterania, terdampak keras oleh gempa yang berpusat sekitar 175 kilometer utara di Kahramanmaras.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.