Sabtu, 4 Oktober 2025

Gempa di Turki

Korban Tewas Gempa Turki-Suriah Tembus 8.700 Orang, Bayi Baru Lahir Ditemukan Selamat

Bayi baru lahir ditemukan selamat di bawah reruntuhan bangunan di Suriah, tali pusarnya masih terhubung dengan sang ibu yang meninggal dunia.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Sri Juliati
Rami al SAYED / AFP
Bayi baru lahir yang ditemukan masih terikat tali pusar ke ibunya dan ditarik hidup-hidup dari puing-puing sebuah rumah di Suriah utara setelah gempa mematikan, menerima perawatan medis di sebuah klinik di Afrin, pada 7 Februari 2023. Bayi tersebut satu-satunya yang selamat dari keluarga terdekatnya, sisanya semuanya tewas ketika gempa berkekuatan 7,8 yang melanda Suriah dan negara tetangga Turki meratakan rumah keluarga di kota Jindayris yang dikuasai pemberontak, kata sepupu Khalil al-Suwadi. 

TRIBUNNEWS.COM - Seorang bayi diselamatkan dari bawah reruntuhan gedung apartemen berlantai lima di sebuah kota di barat laut Suriah.

Sayangnya, bayi itu kehilangan ibunya beberapa saat setelah gempa dahsyat melanda.

Bayi yang baru lahir itu ditemukan terkubur di bawah puing-puing, Independent melaporkan.

Tali pusarnya masih terhubung dengan ibunya, Afraa Abu Hadiya, yang ditemukan tewas.

Bayi itu adalah satu-satunya anggota keluarganya yang selamat dari keruntuhan bangunan akibat gempa M 7,8 pada Senin (6/2/2023) di kota kecil Jinderis, di sebelah perbatasan Turki, kata Ramadan Sleiman, seorang kerabat.

Gempa berkekuatan M 7,8 itu adalah yang paling mematikan yang melanda Turki sejak 1999.

Baca juga: Kiper Turki Ahmet Eyup Turkaslan Jadi Salah Satu Korban Tewas Gempa Turki

Kini lebih dari 8.700 orang tewas.

Para pejabat khawatir jumlah korban tewas akan terus meningkat.

Pencarian korban selamat di seluruh Turki dan Suriah terhambat oleh suhu di bawah nol.

Sekitar 200 gempa susulan semakin membuat pencarian di struktur bangunan menjadi berbahaya.

Pencarian Korban Memasuki Hari Ketiga

Tim penyelamat bekerja di suhu beku untuk menyelamatkan orang-orang dari reruntuhan di Provinsi Hatay, provinsi yang terkena dampak paling parah di Turki.

Sebuah gambar menunjukkan puing-puing di kota tua Aleppo pada 7 Februari 2023 setelah gempa mematikan. - Bulan Sabit Merah Suriah mengimbau negara-negara Barat untuk mencabut sanksi dan memberikan bantuan setelah gempa kuat telah menewaskan lebih dari 1.600 orang di seluruh negara yang dilanda perang. Gempa berkekuatan 7,8 pada awal hari sebelumnya, yang juga telah menewaskan ribuan orang di negara tetangga Turki, menyebabkan kerusakan luas di bagian Suriah yang dikuasai rezim dan pemberontak. (Photo by Louai Beshara / AFP)
Sebuah gambar menunjukkan puing-puing di kota tua Aleppo pada 7 Februari 2023 setelah gempa mematikan. (AFP/LOUAI BESHARA)

Baca juga: Empat Warganya Hilang Saat Gempa Turki, Australia akan Kirim Bantuan Tim SAR

Menteri Kesehatan Fahrettin Koca mengatakan 1.846 orang telah diselamatkan di Provinsi Hatay hingga Selasa malam.

Berbicara dari Hatay, Koca mengatakan 1.647 tewas dan 6.200 terluka hanya di Hatay.

Pemerintah Turki mendapat kecaman dari para penyintas di Hatay dan di media sosial karena tidak mengirimkan tim penyelamat yang memadai ke provinsi tersebut dengan cukup cepat.

Direktorat komunikasi kepresidenan menepis kritik tersebut sebagai disinformasi pada Senin malam.

Koca mengatakan 2.749 bangunan telah runtuh di Hatay dan jumlah itu bisa bertambah.

Hampir 3.000 personel penyelamat ada di sana dan mengatakan jumlahnya akan berlipat ganda pada hari Rabu.

Bandara Hatay ditutup setelah gempa menghancurkan landasan pacu, mempersulit upaya penyelamatan.

Hatay, yang berbatasan dengan Suriah dan Mediterania, terdampak keras oleh gempa yang berpusat sekitar 175 kilometer utara di Kahramanmaras.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved