Minggu, 5 Oktober 2025

Awal Mula Pembakaran Al Quran di Swedia: Demonstran Anti Turki Tak Ingin Swedia Gabung NATO

Awal mula pembakaran Al Quran di Swedia, demonstran anti Turki tak ingin Swedia gabung NATO karena mensyaratkan ekstradisi teroris PKK di Swedia.

Yasin AKGUL/AFP
Para pengunjuk rasa membakar potret Rasmus Paludan, pemimpin partai politik sayap kanan Denmark Garis Keras, di depan Konsulat Jenderal Swedia di Istanbul pada 22 Januari 2023, setelah Rasmus Paludan, yang juga berkewarganegaraan Swedia, membakar salinan surat itu. Al Quran di dekat Kedutaan Besar Turki di Stockholm. Perdana Menteri Swedia telah mengecam sebagai "sangat tidak sopan" pembakaran Al Quran akhir pekan di Stockholm, yang telah meningkatkan ketegangan dengan Turki ketika negara Nordik itu mengadili Ankara atas tawaran NATO-nya. 

TRIBUNNEWS.COM - Politisi sayap kanan Rasmus Paludan membakar salinan kitab Al Quran pada hari Sabtu (21/1/2023) di depan kedutaan Turki di ibukota Swedia.

Peristiwa itu terjadi saat protes anti Turki berlangsung di Swedia.

Sebelumnya, demonstran di Swedia menentang negaranya bergabung dengan NATO.

Mereka menggelar aksi protes untuk menunjukkan dukungan kepada teroris Kurdi di Swedia, yang merupakan musuh Turki.

Demonstrasi yang dihadiri Rasmus Paludan ini semakin memperburuk hubungan Swedia dan Turki saat terjadi pembakaran Al Quran.

Padahal, Swedia sedang berupaya meyakinkan Turki sebagai anggota NATO untuk menyetujui Swedia dan Finlandia bergabung dengan NATO, sejak invasi Rusia ke Ukraina.

Baca juga: Begini Hubungan Swedia dan Turki setelah Pembakaran Alquran oleh Rasmus Paludan

Turki sejauh ini telah menahan permintaan NATO dari Swedia dan Finlandia.

Turki sudah menjadi anggota NATO, yang berarti dapat memblokir negara lain untuk bergabung.

Swedia dan Finlandia sama-sama mendaftar untuk bergabung dengan NATO setelah Rusia menginvasi Ukraina, dikutip dari Al Arabiya.

Proposal ini tertunda karena membutuhkan persetujuan 30 anggota. 

Turki, anggota NATO, telah meminta syarat dari Swedia yang tercantum dalam memorandum.

Pada tahun 2022, Swedia dan Finlandia menandatangani perjanjian tiga arah dengan Turki untuk memastikannya menyetujui keanggotaan mereka di NATO

Meskipun Swedia mengatakan telah memenuhi bagian memorandumnya, Turki menuntut lebih, termasuk ekstradisi 130 orang yang dianggap Ankara sebagai teroris. 

Baca juga: Profil Rasmus Paludan, Politikus Swedia-Denmark yang Bakar Salinan Al-Quran, Ekstrimis Sayap Kanan

Demo Pemeluk Islam di Turki

Lusinan pengunjuk rasa berkumpul pada Sabtu (21/1/2023) malam di depan konsulat Swedia di Istanbul, Turki.

Mereka membakar bendera Swedia dan meminta Turki memutuskan hubungan diplomatik dengan Swedia.

Rasmus Paludan sebelumnya telah menuai kontroversi.

Ia pernah dihukum karena pelecehan rasis, memprovokasi kerusuhan di Swedia pada tahun 2022 ketika dia melakukan tur keliling negara dan mengancam akan membakar salinan Al Quran di depan umum.

Simak profil Rasmus Paludan, politikus Swedia-Denmark yang membakar salinan Al-Qur'an dalam aksi protes di Stockholm, Sabtu (21/1/2023).
Simak profil Rasmus Paludan, politikus Swedia-Denmark yang membakar salinan Al-Qur'an dalam aksi protes di Stockholm, Sabtu (21/1/2023). (Kolase Tribunnews.com/AFP)

Komentar Turki

"Kami mengutuk keras izin yang diberikan kepada kegiatan propaganda melawan Turki, yang dilakukan oleh kelompok afiliasi PKK di pusat kota Stockholm hari ini, tepat setelah serangan keji yang diizinkan terhadap Al-Qur'an." bunyi pernyataan resmi Kementerian Luar Negeri Turki di Twitter, Minggu (22/1/2023).

Turki menilai tindakan ini melanggar komitmen Swedia di bawah Trilateral Memorandum mengenai pencegahan propaganda organisasi teroris.

Pemerintah Turki berharap Pemerintah Swedia dapat mengambil langkah-langkah konkret dan efektif di luar retorika, khususnya dalam kontra-terorisme, sesuai dengan komitmennya di bawah Memorandum Trilateral.

"Mengizinkan tindakan anti-Islam ini, yang menargetkan umat Islam dan menghina nilai-nilai suci kami, dengan kedok 'kebebasan berekspresi' sama sekali tidak dapat diterima," kata Kementerian Luar Negeri Turki.

Menteri Pertahanan Swedia, Pal Jonson.
Menteri Pertahanan Swedia, Pal Jonson. (Twitter/PlJonson)

Baca juga: Pemerintah Malaysia Kutuk Tindakan Pembakaran Alquran di Swedia

Menlu Swedia Kecam Tindakan Pembakaran Al Quran

Menteri Luar Negeri Swedia, Tobias Billstrom, menyebut tindakan itu sangat mengerikan.

"Swedia memiliki kebebasan berekspresi yang luas, tetapi itu tidak berarti bahwa pemerintah Swedia, atau saya sendiri, mendukung pendapat yang diungkapkan," tulisnya di Twitter, seperti diberitakan BBC Internasional.

Protes terpisah baik untuk mendukung maupun melawan Turki juga diadakan di Stockholm.

Setelah pembakaran Al Quran itu, Turki membatalkan perjalanan menteri pertahanan Swedia.

"Hubungan kami dengan Turki sangat penting bagi Swedia, dan kami berharap untuk melanjutkan dialog tentang masalah keamanan dan pertahanan bersama di kemudian hari," tulis Menteri Pertahanan Swedia, Pal Jonson id Twitternya, @PlJonson.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait Turki

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved