Sabtu, 4 Oktober 2025

Royal Family

Klaim Bunuh 25 Tentara Taliban, Pangeran Harry Dinilai Bahayakan Invictus Games

Mengaku bunuh 25 tentara Taliban, Pangeran Harry dinilai menjadikan Invictus Games sebagai target sasaran teroris.

SASCHA SCHUERMANN / AFP
Pangeran Harry menghadiri konferensi pers di stadion Merkur Spiel-Arena di Duesseldorf, Jerman barat pada 6 September 2022. Mengaku bunuh 25 tentara Taliban, Pangeran Harry dinilai menjadikan Invictus Games sebagai target sasaran teroris. 

TRIBUNNEWS.COM - Pangeran Harry dinilai menjadikan ajang olahraga Invictus Games sebagai target para ekstremis karena mengungkapkan bahwa dia membunuh 25 orang di Afghanistan.

Dilansir Independent, Laksamana Lord West, mantan kepala Angkatan Laut Kerajaan, menyebut Harry "sangat bodoh" karena memberikan perincian tentang pembunuhan Taliban yang dilakukannya.

Lord West mengatakan kepada Sunday Mirror bahwa Invictus Games sekarang akan memiliki masalah keamanan yang serius karena klaim Pangeran Harry.

Invictus Games akan diadakan di Dusseldorf, Jerman, pada tahun 2023.

"The Invictus Games sangat erat dengan Pangeran Harry dan saya pikir tingkat ancaman di sana pasti akan lebih tinggi," katanya kepada surat kabar itu.

“Akan ada masalah keamanan yang serius karena apa yang dia katakan."

"Langkah-langkah harus dilakukan untuk melindungi para veteran."

"Dan akan ada orang yang, diberi setengah kesempatan, ingin melakukan sesuatu."

“Taliban akan membaca klaim Harry tentang membunuh pejuang dan mengira 'ada pangeran yang memanggil kita semua bidak catur dan cukup senang membunuh kita'."

“Dan saya yakin, akan ada banyak orang di ISIS dan organisasi teroris lainnya, yang akan berpikir ini adalah sesuatu yang harus dibalas.”

Pangeran Harry menghadapi serangan kritik dalam beberapa hari terakhir sejak kutipan dari memoarnya bocor tentang jumlah pemberontak yang dia bunuh saat menjadi pilot helikopter di Afghanistan.

Kolonel Tim Collins, yang dikenal karena pidato pra-pertempuran yang dia buat di Irak, adalah salah satu dari banyak personel terkemuka yang mengkritik perilaku sang duke.

Ia menuduhnya berbalik melawan militer, "keluarganya yang lain".

Pangeran Harry mengenakan kalung hitam saat tur di Cape Town pada 23 September 2019.
Pangeran Harry mengenakan kalung hitam saat tur di Cape Town pada 23 September 2019. (Betram MALGAS / POOL / AFP)

Baca juga: Bocoran Buku Terbaru Pangeran Harry: Pangeran William Disebut Lakukan Serangan Fisik kepada Adiknya

Di awal minggu ini, Col Collins menyebut pengungkapan dalam buku itu sebagai "penipuan penghasil uang yang tragis".

Dalam memoarnya yang kontroversial, Spare, Pangeran Harry menulis bahwa menerbangkan enam misi selama tugas keduanya di garis depan pada tahun 2012 hingga 2013 mengakibatkan "pengambilan nyawa manusia", yang tidak membuatnya bangga atau malu.

The Daily Telegraph, yang memperoleh salinan memoar berbahasa Spanyol dari sebuah toko buku di Spanyol, sebelumnya melaporkan bahwa Harry mengatakan dia tidak menganggap mereka yang dia bunuh sebagai "orang", melainkan sebagai "bidak catur" yang diambil dari papan.

“Jadi, nomorku 25. Itu bukan angka yang membuatku puas, tapi juga tidak membuatku malu,” tulisnya.

Tentang Invictus Games

Memoir Pangeran Harry yang berjudul Spare
Memoir Pangeran Harry yang berjudul Spare (via Mirror)

Baca juga: Pilunya Hidup Pangeran Harry Pasca Kematian Diana dibeberkan dalam Memoar Spare

Mengutip invictusgamesfoundation.org, Invictus Games adalah acara olahraga multinasional untuk Prajurit dan wanita yang terluka, cedera, dan sakit.

Invictus Games telah diadakan di:

- London 2014: 10-14 September dengan 409 peserta dari 13 negara.

- Orlando 2016: 8-12 Mei dengan 487 peserta dari 14 negara.

- Toronto 2017: 23-30 September dengan 539 peserta dari 17 negara.

- Sydney 2018: 20-27 Oktober dengan 491 peserta dari 18 negara.

Invictus Games didirikan oleh Pangeran Harry untuk membantu rehabilitasi anggota militer dan veteran dengan memberi mereka tantangan untuk berkompetisi dalam acara olahraga yang serupa dengan Paralimpiade.

Harry meluncurkan Invictus Games pada tahun 2014 dan masih menjadi patron di yayasannya itu.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved