Senin, 6 Oktober 2025

Seorang Dokter Birmingham Selamatkan Pria yang Alami Henti Jantung 2 Kali di Pesawat Air India

Seorang Dokter Birmingham selamatkan pasien Air India yang alami henti jantung 2 kali selama penerbangan Inggris-India. Pasien hampir meninggal dunia.

Twitter/uhbtrust
Dr Vishwaraj Vemala, salah satu Konsultan hepatologi yang bekerja di Rumah Sakit Universitas Birmingham (UHB), menyelamatkan nyawa seorang penumpang yang mengalami dua serangan jantung di tengah penerbangan Inggris ke India, menurut laporan yang diterbitkan UHB, Senin (2/1/2023). 

"Bersama awak kabin, kami berusaha membuatnya tetap hidup selama total lima jam."

“Itu sangat menakutkan bagi kami semua, terutama penumpang lainnya, dan itu cukup emosional.”

Ilustrasi pesawat yang sedang lepas landas
Ilustrasi pesawat. (Foto oleh Jan Rosolino di Unsplash)

Pesawat mendarat darurat

Prihatin dengan kemungkinan keselamatan penumpang, Dr Vemala dan pilot mencoba mendapatkan izin untuk mendarat di lapangan terbang terdekat di Pakistan.

Namun, permintaan mereka ditolak.

Mereka akhirnya dapat mengatur pendaratan di Bandara Mumbai di India.

Di sana, kru darurat telah menunggu mereka.

“Saya ingat itu sangat emosional bagi kami semua ketika kami mendengar kami bisa mendarat di Mumbai,” kata Dr Vemala, dikutip dari UHB.

"Pada saat kami mendarat, penumpang telah disadarkan kembali dan dapat berbicara dengan saya."

"Namun demikian, saya bersikeras dia pergi ke rumah sakit untuk diperiksa."

Ilustrasu serangan jantung.
Ilustrasi serangan jantung. (Pinterest)

Baca juga: Konsumsi Kalsium dan Vitamin D3 Berlebihan, Picu Penyakit Ginjal hingga Serangan Jantung

Pengalaman pertama tangani pasien henti jantung

Dr Vemala mengatakan profesinya sebagai konsultan hepatologi tidak pernah berhubungan dengan pasien dengan penyakit jantung.

“Sebagai konsultan hepatologi, saya merawat pasien yang sangat tidak sehat dan pasien yang menjalani transplantasi hati, tetapi saya rasa saya tidak pernah menangani serangan jantung selama bekerja," katanya.

“Jelas selama pelatihan medis saya, itu adalah sesuatu yang saya alami, tetapi tidak pernah 40.000 kaki di udara."

“Itu juga pertama kalinya dalam tujuh tahun saya sebagai konsultan bahwa ibu saya melihat saya 'beraksi', sehingga membuatnya semakin emosional. Dia banyak menangis.”

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved