Korban Jiwa Banjir Filipina Bertambah Jadi 33, Satu Orang Tertimbun Tanah Longsor
Korban banjir Filipina bertambah jadi 33 orang, satu korban tertimbun tanah longsor. Petugas penyelamat masih melakukan pencarian 24 korban hilang.
TRIBUNNEWS.COM - Korban meninggal dalam banjir di Filipina meningkat menjadi 33 orang.
Badan Bencana Nasional Filipina mengatakan ada 24 orang yang hilang menurut laporan per Kamis (29/12/2022).
Dewan Manajemen dan Pengurangan Risiko Bencana Nasional melaporkan, 18 dari 32 kematian dilaporkan di wilayah Mindanao Utara.
Satu korban meninggal ditemukan di Davao Oriental karena tertimbun tanah longsor.
Petugas masih mencari tiga orang yang kemungkinan juga terkubur tanah longsor, seperti diberitakan Channel News Asia.
Sementara 22 dari 24 yang hilang berasal dari Visayas Timur di Filipina tengah dan wilayah Bicol timur.
Baca juga: 25 Orang Tewas saat Banjir di Filipina, Sebagian Besar Korban Ditemukan Tenggelam
Sebagian besar korban tewas karena tenggelam sementara di antara yang hilang adalah nelayan yang kapalnya terbalik.
Lebih dari 56 ribu orang masih berada di tempat penampungan darurat, seperti dilaporkan ABC News.

Baca juga: Banjir Memutus Jembatan di Kupang, BPBD NTT Koordinasi Agar Tak Mengganggu Arus Balik Natal
Gambar dari provinsi selatan Misamis Occidental menunjukkan penyelamat membawa seorang wanita tua di atas kursi plastik saat mengarungi jalan yang banjir.
Beberapa penduduk di Misamis Occidental terlihat bergantung pada pelampung saat penyelamat penjaga pantai menarik mereka melintasi banjir setinggi dada menggunakan tali.
Lebih dari 4.000 rumah rusak akibat banjir bersama dengan jalan dan jembatan, dan beberapa daerah tidak memiliki listrik atau air, lapor badan tersebut.
Sebelumnya, Badan Bencana Filipina juga mencatat lebih dari 300 daerah banjir dan 20 tanah longsor akibat hujan.
Bencana ini telah memaksa lebih dari 80.000 orang berlindung di pusat-pusat evakuasi.
Media lokal Filipina menunjukkan gambar lokasi banjir yang mulai surut.

Baca juga: BPBD NTT: 8 Desa dan 2264 Jiwa Terdampak Banjir di Kabupaten Kupang
Terlihat bangunan-bangunan yang terseret arus banjir memenuhi jalan.
Selain itu, tumbuhan yang tumbang dan tanah longsor terlihat menutupi beberapa ruas jalan.
Banjir di Filipina kali ini dipicu oleh hujan lebat yang terjadi pada hari Natal 2022.
Bencana ini tidak seperti banjir yang disebabkan oleh topan atau badai tropis yang biasa melanda Filipina.
Badan Bencana Nasional Filipina masih melanjutkan pencarian korban hilang, yang diperkirakan kebanyakan adalah nelayan, seperti diberitakan The Guardian.
Filipina merupakan negara yang rentan terhadap perubahan iklim.
Cuaca ekstrem telah terjadi di Filipina sejak akhir pekan lalu.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Artikel lain terkait Banjir di Filipina