Kamis, 2 Oktober 2025

Populer Internasional: Suasana Natal di Ukraina - Pembunuh Berantai The Serpent Kembali ke Prancis

Rangkuman berita populer internasional, di antaranya suasana Natal di Ukraina tanpa gemerlap lampu warna-warni.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Sri Juliati
Kolase Tribunnews/AFP
Rangkuman berita populer internasional, di antaranya suasana Natal di Ukraina tanpa gemerlap lampu warna-warni. 

Melansir dari Reuters, selama tiga tahun terakhir, Komisi Kesehatan Nasional China (NHC) telah menerbitkan angka kasus harian Covid-19 di negara itu.

“Informasi Covid yang relevan akan diterbitkan oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit China untuk referensi dan penelitian,” kata NHC dalam sebuah pernyataan, tanpa menyebutkan alasan perubahan tersebut.

Berhentinya laporan kasus harian dan total jumlah kematian akibat COVID-19 dari NHC, terjadi ketika kekhawatiran tumbuh akibat kurangnya informasi penting, sejak Beijing membuat perubahan besar pada kebijakan nol-COVID yang telah menempatkan ratusan juta warganya di bawah penguncian atau lockdown tanpa henti dan memukul ekonomi terbesar kedua di dunia itu.

BACA SELENGKAPNYA >>>

4. Pembunuh Berantai Charles 'The Serpent' Sobhraj Kembali ke Prancis Usai Dipenjara 19 Tahun di Nepal

Foto ini diambil pada 26 Mei 2014, saat pembunuh berantai Prancis, Charles Sobhraj (Tengah), dibawa ke pengadilan distrik untuk sidang kasus terkait pembunuhan backpacker Kanada, Laurent Ormond Carriere, di Bhaktapur. Pengadilan tinggi Nepal pada 21 Desember memerintahkan pembebasan Charles Sobhraj, pembunuh berantai Prancis yang digambarkan dalam serial Netflix
Foto ini diambil pada 26 Mei 2014, saat pembunuh berantai Prancis, Charles Sobhraj (Tengah), dibawa ke pengadilan distrik untuk sidang kasus terkait pembunuhan backpacker Kanada, Laurent Ormond Carriere, di Bhaktapur. Pengadilan tinggi Nepal pada 21 Desember memerintahkan pembebasan Charles Sobhraj, pembunuh berantai Prancis yang digambarkan dalam serial Netflix "The Serpent" yang bertanggung jawab atas serangkaian pembunuhan di seluruh Asia pada 1970-an. (Prakash MATHEMA / AFP)

Seorang terpidana pembunuhan, Charles Sobhraj, kembali ke Perancis pada Sabtu (24/12/2022) setelah hampir dua dekade berada di balik jeruji besi di Nepal.

Sobhraj diyakini polisi membunuh lebih dari 20 backpacker muda dari negara Barat yang sedang melancong ke Asia pada 1970-an dan 1980-an.

Mahkamah Agung Nepal memerintahkan pembebasan Sobhraj, yang dikenal sebagai "The Bikini Killer" di Thailand dan "The Serpent" karena kemampuannya dalam menghindari polisi, pada Rabu (21/12/2022) dengan alasan usianya yang sudah tua dan kesehatannya.

Warga negara Prancis berusia 78 tahun ini mendarat di bandara internasional utama Paris pada Sabtu pagi pukul 07.00 waktu setempat dan dikawal turun dari pesawat oleh polisi.

"Dia baik-baik saja, dia orang bebas. Dia akan mengajukan tuntutan hukum terhadap Nepal karena seluruh kasus terhadapnya dibuat-buat,” kata pengacara Sobhraj, Isabelle Coutant-Peyre, yang dikutip dari Reuters

BACA SELENGKAPNYA >>>

(Tribunnews.com)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved