Minggu, 5 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

NATO Alami Krisis Senjata, Berpotensi Tunda Bantuan Militer ke Ukraina untuk Lawan Rusia

NATO alami krisis senjata. NATO berpotensi menunda bantuan militer ke Ukraina untuk berperang melawan Rusia. AS dan negara Barat kekurangan amunisi.

Editor: Sri Juliati
Yasuyoshi CHIBA / AFP
Seorang tentara Ukraina duduk di sebuah tank yang dibawa oleh sebuah pengangkut di dekat Bakhmut, Ukraina timur, pada 12 Mei 2022. - NATO mengalami krisis senjata dan berpotensi menunda bantuan militer ke Ukraina. 

TRIBUNNEWS.COM - NATO diprediksi akan menunda pengiriman bantuan senjata ke Ukraina untuk sementara.

Mantan duta besar Republik Rakyat Lugansk (LPR) untuk Rusia, Rodion Miroshnik mengatakan sebagian besar anggota NATO termasuk Amerika Serikat (AS) mengalami krisis senjata.

Pernyataan Rodion Miroshnik didukung dengan pengakuan Duta Besar AS untuk NATO Julianne Smith, Selasa (13/12/2022).

Julianne Smith mengaku, Ukraina dan Barat menghadapi kekurangan senjata.

Namun, ia yakin negara-negara Barat akan menemukan cara untuk meningkatkan produksi senjata.

Baca juga: Petinggi Kemenhan Kremlin: Pasukan Rusia Hancurkan 7 Pos Komando Tentara Ukraina

“Amerika Serikat kembali ingin menggunakan pembicaraan (damai) sebagai tabir untuk mendapatkan jeda teknologi untuk sektor pertahanannya, yang ternyata tidak siap untuk pasokan (senjata) yang begitu luas," kata Rodion Miroshnik pada TASS, Selasa (13/12/2022).

Ia menilai negara-negara Barat dan NATO tidak ingin menyelesaikan krisis di Ukraina, karena mereka masih memasok senjata untuk perang dengan Rusia.

"Pernyataan ini hanya membuktikan Barat tidak ingin menyelesaikan (perjanjian Krisis Ukraina) sama sekali, hanya perlu jeda untuk membuat lebih banyak senjata," lanjutnya.

Baca juga: Update Perang Rusia-Ukraina Hari ke-294: AS Puas dengan Mekanisme Batas Harga Minyak Rusia

Bendera NATO
Bendera NATO (IST)

NATO kekurangan senjata

Sebagian besar negara NATO menghadapi kekurangan senjata dan amunisi karena peperangan Ukraina dan Rusia.

Amerika Serikat, NATO, dan UE berupaya mendesak industri militer Barat untuk meningkatkan produksi guna mengatasi kekurangan tersebut.

Julianne Smith memberi contoh, Estonia yang kini kekurangan senjata karena telah memasok bantuan senjata dalam jumlah besar ke Ukraina.

Dalam hal ini, Julianne Smith mengatakan NATO telah menugaskan Konferensi Direktur Persenjataan Nasional (CNAD) untuk mengatasi penurunan stok di seluruh aliansi NATO.

“Mereka tidak sendirian. Kami melihat bahwa di seluruh aliansi mengalami kekurangan yang besar,” kata perwakilan tetap AS untuk NATO.

Sementara itu, UE telah meluncurkan inisiatif terpisah yang ditujukan untuk industri militer, seperti diberitakan media Rusia, RT.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved