Sabtu, 4 Oktober 2025

Virus Corona

Mengenal Subvarian Baru Omicron BF.7, Dilaporkan Jadi Penyebab Meningkatnya Kasus Covid-19 di China

Subvarian omicron BF.7 dilaporkan menjadi dalang meroketnya kasus Covid-19 di China. Ini yang diketahui seputar subvarian baru tersebut.

Freepik
Ilustrasi peneliti menemukan subvarian baru Omicron Covid-19. Subvarian omicron BF.7 dilaporkan menjadi dalang meroketnya kasus Covid-19 di China. Ini yang diketahui seputar subvarian baru tersebut. 

Pasien mungkin mengalami demam, batuk, sakit tenggorokan, pilek dan kelelahan, dan gejala lainnya.

Sebagian kecil orang juga dapat mengalami gejala gastrointestinal seperti muntah dan diare.

BF.7 mungkin menyebabkan penyakit yang lebih serius pada orang dengan sistem kekebalan yang lebih lemah.

Ilustrasi Omicron
Ilustrasi Omicron (The Weather Channel)

Baca juga: Peneliti Sebut Strain Omicron Kemungkinan Berasal dari Afrika Barat

Mutasi BF.7

Seiring berkembangnya omicron, telah muncul subvarian baru yang lebih mampu menghindari kekebalan dari vaksinasi atau infeksi sebelumnya.

BF.7 pun sama.

BF.7 membawa mutasi spesifik, R346T, pada protein lonjakannya, yakni protein pada permukaan virus yang memungkinkannya menempel dan menginfeksi sel kita.

Mutasi ini, yang juga kita lihat pada varian "induk" BA.5 BF.7, telah dikaitkan dengan peningkatan kemampuan virus untuk melepaskan diri dari antibodi penawar yang dihasilkan oleh vaksin atau infeksi sebelumnya.

Sebuah studi baru-baru ini meneliti netralisasi BF.7 dalam serum (komponen darah yang mengandung antibodi) dari petugas kesehatan yang divaksinasi tiga kali, serta pasien yang terinfeksi selama gelombang pandemi BA.1 dan BA.5 omicron.

BF.7 resisten terhadap netralisasi, sebagian didorong oleh mutasi R346T.

Penyebaran BF.7 di Dunia

Pekerja di sektor kesehatan mengenakan baju pelindung selama pemberlakuan lockdown COVID-19 di Kota Shanghai, China, 24 April 2022.
Pekerja di sektor kesehatan mengenakan baju pelindung selama pemberlakuan lockdown COVID-19 di Kota Shanghai, China, 24 April 2022. (dok. AFP)

Baca juga: Pasien di China Serbu Rumah Sakit Setelah Kebijakan Nol-COVID Dilonggarkan

BF.7 telah terdeteksi di beberapa negara lain di seluruh dunia termasuk India, AS, Inggris, serta beberapa negara Eropa seperti Belgia, Jerman, Prancis, dan Denmark.

Terlepas dari karakteristik penghindaran kekebalan BF.7, dan tanda-tanda mengkhawatirkan tentang pertumbuhannya di China, varian tersebut tampaknya tetap stabil di tempat lain.

Misalnya, BF.7 di AS diperkirakan mencapai 5,7 persen dari infeksi hingga 10 Desember, turun dari 6,6 persen pada minggu sebelumnya.

Sementara itu, Badan Keamanan Kesehatan Inggris mengidentifikasi BF.7 sebagai salah satu varian yang paling memprihatinkan dalam hal data pertumbuhan dan netralisasi.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved