Konflik Rusia Vs Ukraina
13.000 Tentara Ukraina Tewas Sejak Rusia Menginvasi, Pasukan Kyiv Pernah Tewas 200 Orang per Hari
Penasihat Presiden Mykhailo Podolyak mengatakan sekitar 13.000 tentara Ukraina tewas sejak Rusia menginvasi pada Februari.
Orang-orang yang selamat dari satu pertempuran di Donbas Ukraina pada bulan November mengklaim bahwa sebanyak 300 orang tewas dalam satu hari.
Presiden AS Joe Biden mengatakan dia akan berbicara dengan presiden Rusia Vladimir Putin tentang perang hanya jika dia dapat melihat indikasi bahwa Rusia siap untuk menarik diri dari Ukraina, Kamis (1/12/2022).

Baca juga: Ukraina Minta Uni Eropa Berikan Sanksi untuk Rusia Terkait Produksi Rudal
"Ada satu cara untuk mengakhiri perang ini cara yang rasional. Putin untuk menarik diri dari Ukraina itu memuakkan, apa yang dia lakukan," kata Biden sebagaimana dikutip The Guardian.
"Saya siap untuk berbicara dengan Tuan Putin jika memang ada kepentingan dalam dirinya memutuskan dia sedang mencari cara untuk mengakhiri perang."
Biden mengatakan dia tidak menyangka Rusia begitu "brutal" di Ukraina.
Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov, melontarkan nada dovish ketika ditanya tentang pernyataan Biden pada Jumat (2/12/2022), dengan mengatakan bahwa Putin tetap terbuka untuk negosiasi tetapi Rusia tidak akan menarik diri dari Ukraina.
"Presiden Federasi Rusia selalu, sedang, dan tetap terbuka untuk negosiasi guna memastikan kepentingan kami," kata Peskov.
Namun, Rusia belum menunjukkan indikasi siap mundur secara militer dan menyerahkan wilayah yang didudukinya di selatan dan timur Ukraina sejak 2014.
Di Ukraina, sentimen anti-Kremlin ada di mana-mana sebagai akibat dari kekerasan tersebut.
Gereja Ortodoks yang berafiliasi dengan Moskow, yang secara luas dipandang sebagai pos terdepan pengaruh Kremlin oleh orang Ukraina, kemungkinan besar akan dilarang beroperasi dalam waktu dekat.
Dalam pidato malamnya pada Kamis (1/12/2022), Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan dewan keamanan nasional telah meminta kabinet untuk menyusun undang-undang tentang larangan yang akan dipilih di parlemen.
Dia juga mengatakan akan ada peninjauan kembali kontrol gereja atas biara Pechersk Lavra Kyiv, pusat suci Ortodoksi timur.
Pada tahun 2018, gereja Ortodoks Ukraina diakui oleh Patriark Konstantinopel, kepala simbolik gereja Ortodoks.
Sejak itu, banyak gereja memilih untuk beralih, tetapi lebih banyak lagi yang tetap bersama gereja yang berafiliasi dengan patriark Moskow hingga Februari.
Sejak itu, gereja yang berafiliasi dengan Moskow telah menjauhkan diri dari Patriark Ortodoks Rusia Kirill, tetapi otoritas Ukraina tetap skeptis.