Konflik Rusia Vs Ukraina
Eks Perwira Ukraina Sebut Kiev Siapkan Plot Rebut Krimea pada 2023
Ukraina berencana merebut Semenanjung Krimea dari tangan Rusia pada 2023. Rencana operasi itu sudah disusun dan caranya akan mengejutkan.
Penulis:
Setya Krisna Sumarga
Wakil Menteri Pertahanan Ukraina Vladimir Gavrilov juga menyarankan awal bulan ini asukan Ukraina dapat masuk ke Krimea pada akhir Desember.
Krimea yang mayoritas penduduknya berbahasa Rusia memilih bergabung Federasi Rusia menyusul kekerasan di Kiev yang menggulingkan Presiden Viktor Yanukovich.
Yanukovich yang agak condong ke Rusia, terpilih secara secara demokratis lewat Pemilu Ukraina waktu itu.
Musim gugur ini, dua republik Donbass, serta wilayah Kherson dan Zaporozhye, juga memilih untuk menjadi bagian dari Rusia dalam referendum yang tidak diakui oleh Kiev atau pendukung baratnya.
Pada akhir September, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan Moskow akan mempertahankan wilayah barunya dengan kekuatan penuh dan segala cara yang mereka miliki.
Gagalkan Upaya Sabotase
Perkembangan lain di Zaporozhye, aparat intelijen Rusia menggagalkan plot pengeboman pasar oleh penyabit Ukraina di Melitopol.
Layanan Keamanan Federal Rusia (FSBmengumumkan para tersangka telah ditahan dan mengakui rencana tersebut.
Menurut FSB, tiga warga negara Ukraina, termasuk dua dengan keyakinan kriminal sebelumnya di Ukraina, ditangkap saat mengemudi ke lokasi untuk menanam bahan peledak.
Mereka diangkut ke Moskow dan didakwa dengan terorisme dan kepemilikan senjata ilegal.

FSB merilis video dua pria dengan wajah diburamkan, yang mengatakan mereka telah direkrut oleh dinas rahasia Ukraina.
Seorang pria mengklaim pejabat Ukraina berjanji melepaskannya dari tuntutan sebagai perampok, jika dia setuju pergi ke Melitopol dan melakukan peledakan di tempat umum.
Tahanan itu menambahkan dia diberi lokasi persembunyian senjata, dari mana dia menemukan dua pistol, sebuah granat dan bahan peledak dengan detonatornya.
Tersangka kedua menyatakan dia diperintahkan membuat alat peledak buatan sendiri.
Tahanan ketiga, seorang wanita yang muncul dalam video mengenakan masker medis, mengatakan dia mengantar para pria ke tempat di mana mereka ingin menanam (bom).
Wilayah Zaporozhye, bersama dengan tiga bekas wilayah Ukraina lainnya, bergabung dengan Rusia setelah mengadakan referendum pada September.
Berlokasi di dekat Laut Azov, Melitopol memiliki populasi hampir 149.000 sebelum konflik. Kota ini dulunya sentra industry permesinan dan pertanian serta pabrik kimia.(Tribunnews.com/RussiaToday/xna)