Banjir di Jeddah Arab Saudi: 2 Orang Tewas, Jalan ke Makkah Sempat Tertutup
Banjir besar menerjang Jeddah akibat curah hujan tinggi. Dilaporkan setidaknya dua orang tewas.
Hujan badai musim dingin dan banjir terjadi hampir setiap tahun di Jeddah.
Para penduduknya telah lama mengeluhkan buruknya infrastruktur.
Pada tahun 2009, banjir menewaskan 123 orang di kota itu.
Pada November 2017, polisi Jeddah menerima 11.000 telepon pada suatu pagi setelah hujan deras mengguyur kota tersebut.
Tahun lalu, penurunan suhu di Arab Saudi juga mengakibatkan banjir di banyak bagian Jeddah.
Warga Saudi menggunakan tagar #جده_الان (Jeddah sekarang) untuk membagikan video kondisi cuaca ekstrem.
Tagar yang sama juga digunakan pada situasi banjir saat ini.

Dilansir Arab News, satuan tugas dan peralatan telah dikerahkan di seluruh Makkah, dengan sekitar 52 tangki air, masing-masing berkapasitas 194.000 galon, menghilangkan air banjir.
Sebanyak 146 mesin gali dan 89 truk serbaguna telah menangani dampak hujan dan membuang air dari jalan dan jalan.
Pemerintah kota juga telah mengorganisir tim lapangan untuk membuang sampah yang mungkin menumpuk setelah hujan deras.
Jumlah tim kebersihan yang bekerja membersihkan selokan juga ditingkatkan untuk mencegah bahaya yang dapat menimbulkan ancaman bagi warga.
Tim telah dikerahkan bersama dengan 520 mesin, termasuk lori, tangki pompa, Bobcat, tanker dan penyapu otomatis, serta sejumlah besar pompa dan mesin penggali.
Pekerjaan dilakukan sepanjang waktu untuk mengimplementasikan rencana darurat.
Makkah memiliki sistem drainase air hujan yang sangat besar yang mencapai sekitar 540 km dan mencakup semua lingkungan dan tempat suci di kawasan itu.
Sistem tersebut meliputi saluran air induk tertutup dan jaringan terowongan dalam, serta saluran drainase dangkal dan terbuka.
Pemerintah kota juga telah melakukan operasi pemeliharaan dan pembersihan sepanjang tahun untuk membantu mengurangi dampak banjir di wilayah tersebut.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)