Konflik Rusia Vs Ukraina
Tentara Rusia di Donetsk Sebut Jenderalnya Cari Muka ke Kepala Staf Umum dengan Maju ke Pertempuran
Tentara Rusia merasa telah "dilemparkan" ke dalam pertempuran yang tidak dipahami jenderalnya yang hanya ingin terlihat baik di mata kepala staf umum.
TRIBUNNEWS.COM - Tentara Rusia di Donetsk, Ukraina timur, merasa telah "dilemparkan" ke dalam pertempuran yang tidak dipahami jenderalnya.
Hal itu disampaikan tentara dari Brigade ke-155 Marinir Armada Pasifik Rusia.
Jenderal Muradov melibatkan mereka ke dalam pertempuran itu untuk membuatnya terlihat baik di mata Kepala Staf Umum, Jenderal Valery Gerasimov.
"Sekali lagi kami dilemparkan ke dalam pertempuran yang tidak dapat dipahami oleh Jenderal Muradov dan saudara iparnya, rekan senegaranya Akhmedov, sehingga Muradov bisa mendapatkan bonus untuk membuatnya terlihat baik di mata Gerasimov," kata tentara dalam surat sebagaimana dikutip CNN.
Surat itu, yang diterbitkan oleh blog militer Rusia terkemuka pada hari Senin, dikirim ke gubernur Primorsky Krai.
Akibat dari pertempuran itu, Brigade ke-155 Marinir Armada Pasifik Rusia kehilangan sekitar 300 orang, dan 50 persen peralatan.
Baca juga: Korea Utara Bantah Telah Pasok Senjata ke Rusia
"Sebagai akibat dari serangan yang direncanakan dengan hati-hati oleh para komandan besar, kami kehilangan sekitar 300 orang, tewas dan terluka, dengan beberapa MIA selama 4 hari terakhir," kata tentara.
"Kami kehilangan 50 persen dari peralatan kami. Itu brigade kami sendiri."
Dalam surat itu, tentara juga menyebut bahwa komando distrik telah menyembunyikan fakta-fakta tersebut dan mengubah statistik korban resmi karena takut dimintai pertanggungjawaban.
"Komando distrik bersama dengan Akhmedov menyembunyikan fakta-fakta ini dan mengubah statistik korban resmi karena takut dimintai pertanggungjawaban," kata tentara.
Selanjutnya, tentara bertanya kepada Gubernur Oleg Kozhemyako, berapa lama orang seperti Muradov dan Akhmedov akan dibiarkan terus merencanakan aksi militer.
"Berapa lama orang biasa-biasa saja seperti Muradov dan Akhmedov akan dibiarkan terus merencanakan aksi militer hanya untuk menjaga penampilan dan mendapatkan penghargaan dengan mengorbankan nyawa begitu banyak orang?," kata tentara.
Belum terkonfirmasi berapa banyak tentara yang menandatangani surat atau pangkat mereka, tetapi Kozhemyako mengkonfirmasi bahwa dia telah menerima surat dari tentara unit tersebut.
Lebih lanjut, berikut update perang antara Rusia dan Ukraina, Selasa (8/11/2022), dikutip dari The Guardian.
- Ukraina mengatakan posisinya dalam negosiasi dengan Rusia tidak berubah dan tidak diminta untuk bernegosiasi oleh sekutunya.
Pernyataan itu muncul setelah laporan Washington Post yang menyebut ekutu dan pendukung utamanya, Amerika Serikat (AS), telah meminta Kyiv untuk memberi sinyal bahwa pihaknya terbuka untuk negosiasi di tengah kekhawatiran di antara sekutu di beberapa bagian Eropa, Amerika Latin, dan Afrika tentang perang yang berlarut-larut.
Penasihat Presiden Ukraina, Mykhailo Podalyak, mengatakan kepada Radio Svoboda bahwa pihaknya hanya akan bernegosiasi dengan Rusia setelah pasukan Rusia meninggalkan semua wilayah Ukraina, termasuk yang didudukinya pada tahun 2014.
Podalyak mengatakan bahwa AS memperlakukan Ukraina secara setara dan tidak ada paksaan.
Dia mengatakan Ukraina menang dan karena itu duduk di meja perundingan sekarang akan menjadi "omong kosong".
- Sekretaris Dewan Keamanan Ukraina Oleksiy Danilov mengatakan pada hari Selasa bahwa "syarat utama" untuk dimulainya kembali negosiasi dengan Rusia adalah pemulihan integritas teritorial Ukraina.

Baca juga: Tentara Rusia Jarah Rumah di Kherson Lalu Menyamar Sebagai Warga Biasa untuk Siapkan Perang
Danilov mengatakan bahwa Ukraina juga membutuhkan “jaminan” pertahanan udara modern, pesawat, tank, dan rudal jarak jauh.
- Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengklaim pasukannya secara bertahap mendorong mundur pasukan Rusia di beberapa bagian timur dan selatan.
"Kami secara bertahap bergerak maju," katanya dalam pidato Senin malam terakhirnya.
Zelensky menambahkan bahwa wilayah Donetsk timur Ukraina tetap menjadi pusat pertempuran paling berdarah di Ukraina.
- Salah satu pemimpin yang ditempatkan Rusia di wilayah Kherson yang diduduki Ukraina, Kirill Stremousov membagikan kabar di garis depan lewat Telegram.
“Situasi di pagi hari tidak berubah di seluruh garis depan. Kami tidak melihat serangan massal apa pun. Pada tahap ini, semuanya tidak berubah dan tanpa momen sulit untuk wilayah kami,” katanya.
- Presiden Rusia Vladimir Putin akan bergabung dengan KTT para pemimpin G20 minggu depan jika situasinya memungkinkan.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) tuan rumah pertemuan itu mengatakan, Putin dapat hadir secara virtual sebagai gantinya, Selasa.
Pada hari Senin juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan Putin akan memutuskan pada akhir minggu apakah dia menghadiri KTT.
- Ukraina terus bersiap untuk pemadaman lebih lanjut setelah operator jaringan negara itu mengatakan kepada konsumen untuk memperkirakan pemadaman listrik di Kyiv dan wilayah lain pada hari Senin dan Selasa karena berusaha untuk mengurangi ketegangan pada infrastruktur energi yang rusak oleh serangan rudal dan pesawat tak berawak Rusia.
- Pemadaman bergilir menjadi semakin rutin setelah gelombang serangan Rusia terhadap fasilitas listrik merusak 40 persen infrastruktur energi sejak 10 Oktober.
- Mikhail Razvozhayev, gubernur Sevastopol di Krimea, yang dicaplok Rusia pada 2014, mengatakan pagi ini bahwa pertahanan udara di kota itu menembak jatuh sebuah pesawat tak berawak Ukraina.
Baca juga artikel lain terkait Konflik Rusia Vs Ukraina
(Tribunnews.com/Rica Agustina)