Tragedi Pesta Halloween di Korsel
Mengapa Tragedi Halloween Itaewon Terasa Seperti Deja Vu Bagi Warga Korea Selatan?
Banyak orang Korea terutama generasi muda yang tidak bingung untuk bertanya 'Apakah negara ini tidak belajar dari tragedi Sewol?'.
Pemerintah mengklaim bahwa sistem komunikasi darurat itu sendiri beroperasi secara penuh.
Namun para pejabat itu sendiri tidak menggunakan sistem yang memungkinkan komunikasi cepat dengan organisasi terkait.
Sejak terungkap bahwa panggilan untuk bantuan darurat dilakukan pada empat jam sebelum kerumunan maut itu menewaskan 156 orang, para petinggi di kepolisian tidak diberitahu.
Kepala Polisi Metropolitan Seoul menerima laporan pertama tentang apa yang terjadi pada pukul 11.36 malam, sedangkan Kepala Polisi Nasional memperoleh kabar tersebut lewat tengah malam.
Padahal, peristiwa mematikan itu terjadi pada pukul 22.15 WIB.
Sebuah survei yang dilakukan oleh jajak pendapat lokal Media Tomato pada 1.072 orang dewasa menunjukkan bahwa 73,1 persen responden berpikir bahwa pemerintah lah yang bertanggung jawab atas tragedi Itaewon ini.
Wali Kota Daegu Hong Joon-pyo pada Kamis lalu mendesak Presiden konservatif Yoon Suk-yeol untuk 'jujur dan bertanggung jawab, atau hal-hal akan menjadi seperti insiden Sewol'.
Baca juga: Jalanan Itaewon Disesaki 100 Ribuan Pengunjung, Ahli Forensik Video : Kostum Halloween Bikin Rumit
Ia menegaskan bahwa saat melakukan kunjungan ke altar peringatan para korban pada setiap pagi sejak Senin lalu, Presiden Yoon belum mengucapkan sepatah kata pun terkait 'permintaan maaf' pun.
Hong kemudian menyebut aksi protes massal anti-pemerintah yang dihadapi pemerintahan Park Geun-hye setelah tragedi Sewol beberapa tahun silam.
Saat itu, Park, yang kemudian dimakzulkan karena korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan, telah mengalami penurunan besar dalam peringkat persetujuan pekerjaannya karena penanganan tragedi yang sangat buruk.
Hingga kini, Yoon, meskipun menjadi salah satu presiden tahun pertama yang paling tidak populer dalam sejarah, tidak banyak 'menderita' dalam jajak pendapat.
Jajak pendapat terbaru oleh Gallup Korea menempatkan peringkat persetujuannya pada 29 persen, hanya turun satu persen dibandingkan dengan minggu sebelumnya.
Sebuah survei yang dilakukan oleh jajak pendapat lokal Media Tomato pada 1.072 orang dewasa menunjukkan bahwa 73,1 persen responden menganggap pemerintah bertanggung jawab atas tragedi Itaewon.
Sementara tidak ada kampanye besar terkait anti-pemerintah yang muncul dari tragedi Itaewon hingga kini.
Nyala lilin yang diadakan oleh oposisi kecil Partai Keadilan pun berlangsung pada Kamis lalu di wilayah progresif Gwangju pada pukul 18.34, untuk menandai waktu di mana panggilan darurat pertama dilakukan terkait tragedi Itaewon.
Sebuah kelompok yang telah mengorganisir aksi protes anti Presiden Yoon mengatakan pada Jumat kemarin bahwa mereka akan mengadakan nyala lilin untuk menghormati para korban Itaewon di Gwanghwamun, pusat kota Seoul pada Sabtu waktu setempat, tepat satu minggu setelah tragedi mematikan itu terjadi.