Sabtu, 4 Oktober 2025

Tragedi Pesta Halloween di Korsel

UPDATE Insiden di Itaewon: Korban Tambah jadi 151 Orang, Ini Kesaksian Para Saksi Mata

Informasi update mengenai insiden di Itaewon, Korea Selatan. Korban bertambah menjadi 151 orang hingga kesaksikan para saksi mata.

Penulis: Sri Juliati
JUNG YEON-JE / AFP
Seseorang diyakini menderita serangan jantung, diangkut dengan tandu di Itaewon di Seoul pada 30 Oktober 2022. PInformasi update mengenai insiden di Itaewon, Korea Selatan. Korban bertambah menjadi 151 orang hingga kesaksikan para saksi mata. 

Lee juga menjelaskan sebagian besar korban dalam kondisi pucat.

"Sulit untuk dijelaskan dengan kata-kata. Begitu banyak wajah korban pucat."

"Saya tidak bisa menangkap denyut nadi atau napas mereka dan banyak dari mereka hidungnya berdarah," tuturnya.

Baca juga: Buntut Tragedi Pesta Halloween di Itaewon, Presiden Korea Selatan Umumkan Masa Berkabung Nasional

Seorang korban kericuhan Halloween, yang menewaskan sedikitnya 149 orang, diangkut dengan tandu di distrik Itaewon di Seoul pada 30 Oktober 2022. Sedikitnya 149 orang tewas pada 29 Oktober dan sekitar 100 lainnya terluka dalam pesta di pusat kota Seoul ketika ribuan orang memadati jalan-jalan sempit untuk merayakan Halloween, kata para pejabat.
Seorang korban kericuhan Halloween, yang menewaskan sedikitnya 149 orang, diangkut dengan tandu di distrik Itaewon di Seoul pada 30 Oktober 2022. Sedikitnya 149 orang tewas pada 29 Oktober dan sekitar 100 lainnya terluka dalam pesta di pusat kota Seoul ketika ribuan orang memadati jalan-jalan sempit untuk merayakan Halloween, kata para pejabat. (Anthony WALLACE / AFP)

Seorang saksi mata lainnya, Kim Seo-jeong (17), mengatakan hampir tak bisa bernapas saat insiden terjadi.

Saat itu, Kim mendatangi pesta Halloween di Itaewon bersama temannya pada Sabtu malam.

Dikutip dari nytimes.com, mereka sempat bersenang-senang setelah melewatkan perayaan Halloween pada tahun-tahun sebelumnya karena pandemi.

Namun, apa yang diharapkan menjadi malam yang menyenangkan, segera berubah menjadi mimpi buruk.

Tepatnya, ketika ribuan orang berdesakan di gang sempit, di sebelah Hotel Hamilton menciptakan kerumunan yang mematikan.

"Pada saat kami memasuki gang pada pukul 8 malam, sudah ada begitu banyak orang sehingga kami hampir tidak bisa melangkah maju," kata Kim dalam sebuah wawancara telepon.

"Kami menyerah setelah satu jam kemudian dan mencoba berbalik untuk pulang, tetapi kami juga tidak bisa bergerak ke arah lain."

"Ada orang yang mendorong dari belakang kami. Ada orang di depan kami yang mendorong untuk pergi ke arah lain," ungkapnya.

Kemudian, sekelompok pemuda mendorong sembari berteriak, "Dorong! Dorong!"

"Seseorang di depan saya terpeleset dan jatuh, membuat saya ikut terjatuh."

"Orang-orang di belakang saya jatuh seperti kartu domino," kata Kim.

"Ada orang-orang di bawah saya dan orang-orang jatuh di atas saya. Aku hampir tidak bisa bernapas."

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved