Konflik Rusia Vs Ukraina
Eks PM Italia Tuai Kontroversi setelah Membual Soal Kedekatannya dengan Vladimir Putin
Eks PM Italia, Silvio Berlusconi tuai kontroversi setelah rekaman suaranya membual soal kedekatan hubungan dengan Putin beredar.
"Karena tidak ada cara yang mungkin. Zelensky, dalam pandangan saya, lupakan saja, saya tidak bisa mengatakannya," bunyi rekaman suara itu.
"Tidak ada pemimpin sejati di Barat," lanjut Berlusconi.
"Aku bisa membuatmu tersenyum, satu-satunya pemimpin sejati adalah aku."

Pernyataan itu memicu pertikaian dalam koalisi sayap kanan yang dipimpin oleh Giorgia Meloni, yang akan dilantik menjadi pemerintah minggu depan.
Meloni, yang telah berjanji untuk melanjutkan dukungan Italia terhadap Ukraina dan sanksi Uni Eropa terhadap Rusia, memberi Berlusconi ultimatum untuk mendukung sikap NATO terhadap Rusia atau keluar dari pemerintahannya yang baru.
Setelah rekaman itu dirilis, para pemimpin oposisi bertemu Presiden Sergio Mattarella pada hari Kamis (20/10/202) dan menyatakan keprihatinan atas masa depan Italia.
Menyusul hal ini, Koordinator Forza Italia (FI), Antonio Tajani, mengatakan bahwa partai dan pemimpinnya Silvio Berlusconi secara tegas berada di belakang NATO dan menentang invasi Rusia ke Ukraina.
"Saya di sini untuk mengkonfirmasi, sekali lagi, posisi partai saya, posisi pribadi saya dan posisi pemimpin partai saya sepenuhnya mendukung NATO dan hubungan transatlantik, mendukung Eropa, dan melawan invasi Rusia yang tidak dapat diterima. Ukraina," kata Tajani, Kamis lalu.
Giorgia Meloni Bentuk Pemerintahan
Pemimpin sayap kanan Italia, Giorgia Meloni dan sekutu koalisinya mengadakan pembicaraan tentang pembentukan pemerintahan dengan Presiden Sergio Mattarella, pada Jumat (21/10/2022).
Jika para pihak menyetujui persyaratan, koalisi yang dipimpin Meloni dapat dilantik pada akhir pekan ini.
Mantan Perdana Menteri Silvio Berlusconi akan bergabung dalam pembicaraan, setelah menuai kontroversi karena pernyataan pro-Putin yang bocor.
Meloni bersumpah untuk memainkan peran penting dalam NATO, lapor BBC.

Baca juga: Mengapa Vladimir Putin Umumkan Darurat Militer di 4 Wilayah Pendudukan?
Baca juga: Rusia Manfaatkan Bekas Pabrik Renault untuk Produksi Mobil Moskvich Akhir Tahun Ini
Perdana Menteri Mario Draghi, yang berada di Brussel untuk menghadiri pertemuan puncak Uni Eropa, menekankan bahwa keanggotaan Italia di Uni Eropa dan NATO adalah inti dari kebijakan luar negerinya.
Sebelumnya, bocornya audio Berlusconi sedang membual tentang persahabatannya dengan Putin, menambah tekanan kepada Giorgia Meloni.
Meloni diketahui akan segera menjabat sebagai perdana menteri wanita pertama Italia dan pemimpin sayap kanan pertama sejak Perang Dunia Kedua.
Sekutu sayap kanannya yang lain, pemimpin Liga, Matteo Salvini, juga telah lama dipandang sebagai pengagum Putin.
Namun Meloni membutuhkan kedua pria tersebut dalam koalisinya untuk menjadi mayoritas.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)