Minggu, 5 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Pejabat Tinggi Ukraina: Rusia Serang Kyiv dengan Drone Kamikaze

Rusia menyerang Kyiv dengan drone (pesawat tak berawak) Kamikaze pada Senin pagi (17/10/2022). Pejabat tinggi Ukraina serukan butuh senjata secepatnya

Editor: Daryono
Yasuyoshi CHIBA / AFP
Seorang pria jatuh ke tanah setelah serangan pesawat tak berawak di Kyiv pada 17 Oktober 2022, di tengah invasi Rusia ke Ukraina. - Rusia menyerang Kyiv dengan drone (pesawat tak berawak) Kamikaze pada Senin pagi (17/10/2022). Pejabat tinggi Ukraina serukan butuh senjata secepatnya 

Keuntungan utama mereka adalah sulit untuk dideteksi dan dapat ditembakkan dari jarak jauh.

Nama "kamikaze" mengacu pada fakta bahwa drone dapat dibuang.

Kamikaze dirancang untuk menyerang di belakang garis musuh dan dihancurkan dalam serangan itu.

Senjata ini tidak seperti drone militer yang lebih tradisional, lebih besar dan lebih cepat yang kembali ke rumah setelah menjatuhkan rudal.

Iran bantah pasok Kamikaze ke Rusia

Dilaporkan sebelumnya, Iran membantah memasok senjata Rusia dengan peralatan yang digunakan untuk perang di Ukraina.

Baca juga: UPDATE Perang Rusia-Ukraina Hari ke-232: Drone Kamikaze Serang Kyiv, Mykolaiv Dikepung Semalam

Teheran menegaskan belum dan tidak akan melakukan kesepakatan tersebut.

Pernyataan ini disampaikan menyusul klaim Kyiv dan intelijen Amerika Serikat (AS) yang menyebut Rusia menggunakan drone kamikaze buatan Iran dalam serangannya di wilayah Ukraina.

Dilaporkan CNN, bantahan tersebut dilakukan dalam panggilan telepon antara Menteri Luar Negeri Iran dan mitra Portugis pada Jumat (14/10/2022).

Pemerintah Iran menegaskan Menteri Luar Negerinya, Hossein Amir-Abdollahian menekankan seruan itu "sekali lagi".

"Teheran belum dan tidak akan menyediakan senjata apa pun untuk digunakan dalam perang Ukraina," tegasnya.

"Kami percaya bahwa mempersenjatai masing-masing pihak dari krisis akan memperpanjang perang," jelasnya.

"Jadi, kami tidak menanggap dan tidak berpikir perang sebagai cara yang benar baik di Ukraina, Afghanistan, Suriah, atau Yaman," papar Amir-Abdollahian.

Berita lain terkait dengan Konflik Rusia Vs Ukraina

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved