Sabtu, 4 Oktober 2025

Iran Memanas

Ogah Pakai Jilbab, Wartawan CNN Batalkan Wawancara dengan Presiden Iran Ebrahim Raisi

Wawancara dengan Presiden Iran Ebrahim Raisi di New York pada Kamis (22/9) dibatalkan setelah jurnalis CNN Christiane Amanpour menolak berjilbab.

Penulis: Ika Nur Cahyani
AFP via SCMP
Sebuah wawancara dengan Presiden Iran Ebrahim Raisi di New York pada Kamis (22/9/2022) dibatalkan setelah jurnalis CNN Christiane Amanpour menolak mengenakan jilbab. 

Kondisi di Iran memanas setelah hampir sepekan dilanda protes besar-besaran.

Aksi demonstrasi terjadi menyusul kematian Mahsa Amini, gadis 22 tahun yang meninggal setelah ditangkap polisi moral gara-gara cara berjilbabnya.

Diberitakan Tribunnews sebelumnya, ia diduga ditangkap karena mengenakan jilbab yang tidak pantas.

Sebuah kelompok non-pemerintah mengatakan sedikitnya 31 warga sipil Iran tewas karena tindakan keras aparat selama protes berlangsung.

Raisi pada Kamis (22/9/2022) lalu mengatakan bahwa "tindakan kekacauan" tidak dapat diterima.

Berbicara pada konferensi pers di New York, Raisi menambahkan bahwa dia telah memerintahkan penyelidikan atas kasus Amini.

"Ada kebebasan berekspresi di Iran tetapi tindakan kekacauan tidak dapat diterima," katanya.

Mahsa Amini, 22, tewas di penjara setelah ditangkap polisi moral Iran karena tak memakai jilbab. Di penjara dia tewas namun publik menduga dia tewas disiksa.
Mahsa Amini, 22, tewas di penjara setelah ditangkap polisi moral Iran karena tak memakai jilbab. Di penjara dia tewas namun publik menduga dia tewas disiksa. - Sebuah wawancara dengan Presiden Iran Ebrahim Raisi di New York pada Kamis (22/9/2022) dibatalkan setelah jurnalis CNN Christiane Amanpour menolak mengenakan jilbab. (Foto Kolase BBC/Al Arabiya)

Baca juga: Ayah Mahsa Amini Sebut Otoritas Iran Berbohong soal Kematian Putrinya, Aksi Protes Terus Meluas

Raisi juga sempat mengulangi klaim resmi bahwa Amini telah meninggal karena serangan jantung atau stroke saat dalam tahanan.

Sementara itu, Pengawal Revolusi Iran meminta pengadilan untuk mengadili "pihak-pihak yang menyebarkan berita palsu dan rumor", dalam upaya untuk meredakan demonstrasi nasional.

Amerika Serikat pada Kamis menjatuhkan sanksi kepada polisi moral Iran.

Mereka dinilai melakukan pelecehan dan kekerasan terhadap wanita Iran dan melanggar hak-hak pengunjuk rasa damai Iran, kata Departemen Keuangan AS.

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved