Sabtu, 4 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Ukraina Rilis Video Dua Bola Api Besar Meletus yang Kyiv Sebut sebagai 'Terorisme Nuklir' Rusia

Ukraina merilis video dua bola api besar meletus satu demi satu dalam kegelapan yang disebutnya sebagai "terorisme nuklir" Rusia.

Penulis: Rica Agustina
Editor: Tiara Shelavie
Twitter Ukrainian Defense Staff
Kementerian Pertahanan Ukraina merilis video hitam-putih yang menunjukkan dua bola api besar meletus satu demi satu dalam kegelapan, diikuti oleh hujan bunga api pijar. 

TRIBUNNEWS.COM - Kementerian Pertahanan Ukraina merilis video hitam-putih yang menunjukkan dua bola api besar meletus satu demi satu dalam kegelapan, diikuti oleh hujan bunga api pijar.

Video itu dirilis pada Senin (19/9/2022), tepatnya 19 menit setelah tengah malam.

Kementerian dan perusahaan nuklir negara Ukraina, Energoatom menyebutnya sebagai "terorisme nuklir" Rusia.

Video itu merupakan serangan rudal Rusia yang meledak di dekat Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Ukraina Selatan.

Serangan itu merusak peralatan industri di dekatnya tetapi tidak mengenai tiga reaktornya.

Dikutip dari AP News, rudal Rusia menghantam dalam jarak 300 meter dari reaktor dekat Kota Yuzhnoukrainsk di Provinsi Mykolaiv.

Baca juga: Rusia Kehilangan Kendali Penuh atas Luhansk Setelah Ukraina Rebut Kembali Desa Dekat Lysychansk

Kawah sedalam 2 meter dengan lebar 4 meter terbentuk akibat ledakan rudal itu, kata Energoatom.

Reaktor beroperasi secara normal dan tidak ada karyawan yang terluka, katanya.

Tetapi kedekatan serangan itu memperbaharui kekhawatiran bahwa perang Rusia selama hampir 7 bulan di Ukraina mungkin menghasilkan bencana radiasi.

Pembangkit listrik tenaga nuklir ini adalah yang terbesar kedua di Ukraina setelah Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Zaporizhzhia, yang telah berulang kali mendapatkan peringatan.

Menyusul kemunduran medan perang baru-baru ini, pekan lalu Presiden Rusia Vladimir Putin mengancam akan meningkatkan serangan Rusia terhadap infrastruktur Ukraina.

Sepanjang perang, Rusia telah menargetkan pembangkit listrik dan peralatan transmisi Ukraina, menyebabkan pemadaman dan membahayakan sistem keselamatan pembangkit listrik tenaga nuklir negara itu.

Kompleks industri yang mencakup pabrik Ukraina Selatan terletak di sepanjang Sungai Bug Selatan sekitar 300 kilometer selatan ibu kota, Kyiv, termasuk di antara target Rusia.

Serangan di komplesk itu menyebabkan penutupan sementara pembangkit listrik tenaga air di dekatnya dan menghancurkan lebih dari 100 jendela, kata pihak berwenang Ukraina.

Badan Energi Atom Internasional PBB (IAEA) mengatakan tiga saluran listrik terputus tetapi kemudian terhubung kembali.

Baca juga: Ukraina Tuding Rusia Tembaki PLTN, Ledakan Terjadi 300 Meter Dari Reaktor

Lebih lanjut, pasukan Rusia telah menduduki pembangkit nuklir Zaporizhzhia, yang terbesar di Eropa, sejak awal setelah invasi.

Penembakan telah memutuskan jalur transmisi pabrik, memaksa operator untuk mematikan enam reaktor untuk menghindari bencana radiasi.

Rusia dan Ukraina saling menyalahkan atas serangan tersebut.

IAEA, yang telah menempatkan pemantau di pabrik Zaporizhzhia, mengatakan saluran transmisi utama telah terhubung kembali pada hari Jumat, menyediakan listrik yang dibutuhkan untuk mendinginkan reaktornya.

Tetapi wali kota Enerhodar, di mana pabrik Zaporizhzhia berada, melaporkan lebih banyak penembakan Rusia pada hari Senin di zona industri kota.

Baca juga artikel lain terkait Konflik Rusia Vs Ukraina

(Tribunnews.com/Rica Agsustina)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved