Jumat, 3 Oktober 2025

Topan Nanmadol Melanda Jepang, 9 Juta Orang Diperintahkan Mengungsi

Sembilan juta orang diperintahkan mengungsi akibat topan Nanmadol yang melanda Jepang. Topan Nanmadol telah menyebabkan satu kematian.

AFP
Air yang mengamuk mengalir di sepanjang Sungai Sendai setelah Topan Nanmadol di Isa, prefektur Kagoshima pada 19 September 2022. Topan Nanmadol mendarat di barat daya Jepang pada akhir 18 September, saat pihak berwenang mendesak jutaan orang untuk berlindung dari tingginya badai angin kencang dan hujan deras. 

TRIBUNNEWS.COM - Sembilan juta orang telah diperintahkan untuk mengungsi dari rumah mereka saat Jepang dilanda Topan dahsyat Nanmadol.

Nanmadol merupakan salah satu topan terburuk yang pernah terjadi di Jepang.

Topan Nanmadol telah menyebabkan satu kematian dan hampir 70 luka-luka.

Topan menghantam pulau paling selatan Jepang, Kyushu, pada Minggu (18/9/2022) pagi.

Diperkirakan, topan itu akan melewati pulau utama Honshu dalam beberapa hari ke depan, sebagaimana dilansir BBC.

Puluhan ribu orang telah menghabiskan Minggu malam di tempat penampungan darurat.

Baca juga: Setelah Topan Hinnamnor, Jepang Kini Dihantam Topan Nanmadol

Sementara itu, hampir 350.000 rumah tanpa listrik.

Transportasi dan bisnis telah terganggu, dan negara ini bersiap menghadapi banjir besar dan tanah longsor.

Nanmadol telah membawa hembusan hingga 234km/jam (145mph), dan beberapa daerah diperkirakan akan hujan 400mm dalam 24 jam.

Layanan kereta peluru, feri, dan ratusan penerbangan telah dibatalkan.

Banyak toko dan bisnis lain telah tutup, dan karung pasir telah dipasang untuk melindungi beberapa properti.

Foto selebaran ini diambil dan dirilis pada 17 September 2022 oleh Badan Meteorologi Jepang menunjukkan citra satelit menunjukkan Topan Nanmadol yang terletak di dekat pulau-pulau terpencil selatan Jepang. (Photo by Handout / Japan Meteorological Agency / AFP)
Foto selebaran ini diambil dan dirilis pada 17 September 2022 oleh Badan Meteorologi Jepang menunjukkan citra satelit menunjukkan Topan Nanmadol yang terletak di dekat pulau-pulau terpencil selatan Jepang. (Photo by Handout / Japan Meteorological Agency / AFP) (AFP/HANDOUT)

Topan itu mendarat di dekat kota Kagoshima, di ujung selatan pulau paling selatan Jepang, Kyushu, pada Minggu pagi.

Sebuah sungai di Kyushu juga meluap.

Penyiar negara NHK mengatakan seorang pria tewas ketika mobilnya terjebak di sungai yang banjir.

Petugas pemadam kebakaran sedang menyelidiki apakah seseorang telah berada di dalam gubuk yang terkubur tanah longsor.

Rekaman video lokal menunjukkan atap bangunan robek dan papan reklame roboh.

Gambar ini menunjukkan sepeda yang jatuh di tengah angin kencang saat Topan Nanmadol mendekati Izumi, prefektur Kagoshima pada 18 September 2022. (Photo by Yuichi YAMAZAKI / AFP)
Gambar ini menunjukkan sepeda yang jatuh di tengah angin kencang saat Topan Nanmadol mendekati Izumi, prefektur Kagoshima pada 18 September 2022. (Photo by Yuichi YAMAZAKI / AFP) (AFP/YUICHI YAMAZAKI)

Badai diperkirakan akan berbelok ke timur dan melewati pulau utama Jepang Honshu sebelum pindah ke laut pada hari Rabu.

Ibukota Jepang, Tokyo, telah mengalami hujan lebat, dengan jalur bawah tanah Tozai ditangguhkan karena banjir.

Peringatan tingkat lima, tertinggi dalam skala peringatan bencana Jepang, telah dikeluarkan untuk lebih dari 500.000 orang di wilayah Kagoshima, Miyazaki, Oita, Kumamoto dan Yamaguchi.

Sebanyak sekitar sembilan juta orang telah diperintahkan untuk mengevakuasi bagian dari wilayah Kyushu, Shikoku dan Chugoku setelah peringatan tingkat empat.

Nanmadol telah dikategorikan sebagai topan super oleh US Joint Typhoon Warning Center (JTWC), sebuah istilah yang digunakan untuk badai dengan kecepatan angin berkelanjutan 240km/jam (150mph) atau lebih.

Ini setara dengan badai kategori empat atau lima.

Baca juga: Jepang Dihantam Topan Dahsyat, Diperkirakan Angin Berkecepatan 162 Km per Jam Sampai di Tokyo Besok

Perdana Menteri Fumio Kishida telah menunda kunjungan ke New York, di mana ia akan memberikan pidato di Majelis Umum PBB, hingga Selasa, untuk memantau dampak badai.

Para ilmuwan telah memperkirakan musim badai yang sangat aktif tahun ini, dipengaruhi oleh fenomena alam yang dikenal sebagai La Niña.

Suhu permukaan laut yang lebih hangat di Atlantik dan Karibia sebagai akibat dari perubahan iklim juga dapat berdampak.

Panel Antarpemerintah tentang Perubahan Iklim (IPCC) mengatakan siklon tropis yang intens kemungkinan akan meningkat dalam skala global.

(Tribunnews.com/Yurika)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved