Minggu, 5 Oktober 2025

Pemakaman Kenegaraan Shinzo Abe 250 Juta Yen, 1000 Diplomat Asing Datang ke Jepang

Pemerintah Jepang telah memutuskan pada rapat kabinet hari ini (26/8/2022) untuk menggunakan sekitar 250 juta yen bagi pemakaman kenegaraan Shinzo Abe

Editor: Johnson Simanjuntak
Radio Kansai
Masyarakat memberikan bunga duka cita pada tenda khusus untuk menghormati mantan almarhum PM Jepang Shinzo Abe (kanan) yang ditembak di Nara 8 Juli 2022 jam 11:30 waktu Jepang. 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Pemerintah Jepang telah memutuskan pada rapat kabinet hari ini (26/8/2022) untuk menggunakan sekitar 250 juta yen bagi pemakaman kenegaraan mantan Perdana Menteri Shinzo Abe yang dijadwalkan pada tanggal 27 September 2022.

Mengenai biaya pemakaman kenegaraan mantan Perdana Menteri Abe, yang akan diadakan di Nippon Budokan di Tokyo pada tanggal 27 bulan depan, pemerintah memutuskan pada rapat kabinet hari ini (26/8/2022) untuk menetapkan cadangan sebesar 249,4 juta yen pada tahun fiskal ini, termasuk memperkuat keamanan dan langkah-langkah melawan virus corona baru. 

"Pemakaman kenegaraan akan diadakan pada sore hari tanggal 27 September, dan jumlah maksimum peserta adalah sekitar 6.400 orang,  termasuk di dalamnya sekitar 1.000 orang  korps diplomatik, termasuk pejabat negara  dari luar negeri. Di luar venue, stand persembahan bunga untuk masyarakat umum akan dipasang," ungkap sumber Tribunnews.com Jumat (26/8/2022).

Menurut informasi  pemakaman kenegaraan "akan mengacu pada pemakaman bersama Kabinet 2007 dan Partai Demokrat Liberal dari mendiang mantan Perdana Menteri Kiichi Miyazawa", dan ditetapkan bahwa "pengamanan para pejabat akan dilakukan secara menyeluruh".

Untuk upacara pemakaman kenegaraan tersebut panitia berencana menyewa lebih dari 100 bus besar untuk menjemput dan menurunkan orang, "Kami berencana untuk memeriksa di pintu masuk venue menggunakan total 24 detektor logam demi keamanan bersama," paparnya lagi.

Hirokazu Matsuno Sekretaris Kabinet Jepang mengklarifikasi, "Untuk menghindari kesalahpahaman bahwa kami meminta belasungkawa dari setiap warga negara, kami tidak akan memberikan persetujuan kabinet dan tidak berencana untuk meminta kerjasama dari organisasi terkait. Namun, meski persetujuan kabinet tidak diberikan, kami masih mempertimbangkan detailnya  apakah masing-masing kementerian atau lembaga akan mengheningkan cipta nantinya. Pengibaran bendera juga tidak akan meminta persetujuan kabinet."

Hal-hal tersbeut terkait karena saat ini cukup banyak anggota masyarakat yang menentang pemakaman kenegaraan Shinzo Abe tersebut bahkan belum lama ini ada kelompok masyarakat yang mengajukan tuntutan ke pengadilan agar pemerintah menghentikan pemakaman kenegaraan tersebut karena dianggap menghabiskan uang negara dengan percuma di tengah pandemi corona saat ini.

Pada konferensi pers setelah rapat kabinet Jumat (26/8/2022), Menteri Keuangan Shunichi Suzuki mengatakan bahwa Badan Kepolisian Nasional dan Kementerian Luar Negeri akan mempertimbangkan biaya keamanan di sekitar venue dan biaya diplomasi berada di luar dana darurat 250 juta yen .

"Kami akan memanfaatkan anggaran yang sudah ditetapkan sebagai anggaran tambahan," tambah Menteri Suzuki lagi.

Selain itu, Menteri Suzuki menekankan bahwa dia akan terus menjelaskan kepada publik untuk mendapatkan pemahaman publik, karena opini publik mencermati injeksi pajak seiring penyebaran infeksi virus corona baru dan kenaikan harga yang terus berlanjut.

Setelah perang dunia kedua, pemakaman kenegaraan mantan Perdana Menteri Shigeru Yoshida pada 31 Oktober 1967 adalah satu-satunya contoh sebagai pemakaman kenegaraan   mantan perdana menteri.

Dalam kasus mendiang mantan Perdana Menteri Yoshida, alasan diadakannya pemakaman kenegaraan adalah prestasinya dalam menyelesaikan Perjanjian Damai San Francisco dan mengakhiri pendudukan Amerika Serikat yang terus berlanjut sejak kekalahan Jepang dalam perang.

Ordonansi Pemakaman Negara yang diberlakukan pada tahun 1926 (15 Taisho/Showa 1) dihapus hanya pada tanggal 31 Desember 1947 (Showa 22) dari sudut pandang "pemisahan gereja dan negara" karena pelaksanaan Konstitusi Jepang setelah perang.

Pada waktu itu dengan jelas dinyatakan bahwa "karena tidak ada ketentuan hukum atau kelembagaan untuk pemakaman kenegaraan, pro dan kontra dari pemakaman kenegaraan (pemakaman nasional) diperiksa dari setiap sudut."

Perdana Menteri Fumio Kishida segera memutuskan untuk mengadakan "pemakaman kenegaraan'' untuk mantan Perdana Menteri Abe (secara resmi disebut "Ko abe shinzō-koku sōgi" atau Pemakaman mendiang Shinmoku Abe, diumumkan 14 Juli 2022 dan  diputuskan oleh Kabinet pada tanggal 22 Juli 2022).

Sementara itu beasiswa (ke Jepang), belajar gratis di sekolah bahasa Jepang di Jepang, serta upaya belajar bahasa Jepang yang lebih efektif.

Info lengkap silakan email: [email protected] dengan subject: Belajar bahasa Jepang.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved