Kamis, 2 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Update Invasi: Rusia Klaim Tewaskan 200 Tentara Ukraina dalam Serangan di Stasiun Kereta

Rusia mengatakan serangan rudalnya ke stasiun kereta api di Kota Chaplyne telah menewaskan lebih dari 200 tentara Ukraina.

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Daryono
Southfront.org
Artileri berat Rusia Malka 2 dijadikan senjata utama menghancurkan infrantri Ukraina di wilayah Donbass. Howitzer ini menggunakan peluru kaliber 202 mm. - Rusia mengatakan serangan rudalnya ke stasiun kereta api di Kota Chaplyne telah menewaskan lebih dari 200 tentara Ukraina. 

"Sampai pagi ini, kami memiliki 25 orang tewas, termasuk dua anak-anak, dan 31 orang terluka, termasuk dua anak-anak," lapor Kereta Api Ukraina di Telegram, Kamis (25/8/2022).

3. Rusia Pakai Bom Cluster

Mobil yang terbakar hancur di Kota Slovianks, Ukraina Timur, setelah dibombardir tentara Rusia akhir Mei 2022 lalu.
Mobil yang terbakar hancur di Kota Slovianks, Ukraina Timur, setelah dibombardir tentara Rusia akhir Mei 2022 lalu. - Rusia mengatakan serangan rudalnya ke stasiun kereta api di Kota Chaplyne telah menewaskan 200 tentara Ukraina. (Screenshot video Euronews)

Laporan tahunan Koalisi Munisi Tandan (CMC) mengatakan bahwa Rusia sering menggunakan bom cluster atau amunisi tandan selama perang di Ukraina.

Dilansir Guardian, penggunaan senjata terlarang itu menyebabkan banyaknya korban sipil hingga kerusakan pada bangunan rumah, sekolah, dan rumah sakit. 

Ratusan serangan amunisi tandan oleh pasukan Rusia telah didokumentasikan, dilaporkan, atau diduga telah terjadi, jelas CMC dalam laporannya.

4. Mantan Wali kota Rusia Dihukum

Yevgeny Roizman, mantan wali kota di kota terbesar keempat di Rusia diseret ke pengadilan Yekaterinburg atas tuduhan mendiskreditkan militer.

Roizman ditangkap polisi Rusia pada Rabu (24/8/2022) lalu, menyusul penggeledahan apartemennya.

Roizman mengatakan kepada wartawan bahwa kasusnya diluncurkan di bawah undang-undang baru yang diadopsi setelah Rusia melakukan invasi ke Ukraina pada 24 Februari.

Dia menghadapi hukuman tiga tahun penjara jika terbukti bersalah.

5. Putin Tanda Tangani Dekrit

Presiden Rusia, Vladimir Putin menandatangani dekrit untuk meningkatkan jumlah angkatan bersenjata Rusia dari 1,9 menjadi 2,04 juta, lapor kantor berita RIA Novosti.

Angka tersebut, yang mencakup peningkatan 137.000 personel militer menjadi 1,15 juta, mulai berlaku pada 1 Januari.

6. UE Kutuk Serangan Rusia

Uni Eropa (UE) mengutuk pemboman mematikan Rusia di stasiun kereta api Ukraina.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved