Senin, 29 September 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Rusia Sebut Dinas Khusus Ukraina di Balik Tewasnya Darya Dugina dan Pelaku Melarikan Diri ke Estonia

Layanan Keamanan Federal Rusia (FSB) mengatakan seorang warga Ukraina, Natalya Vovk, melakukan pembunuhan itu dan kemudian melarikan diri ke Estonia.

Editor: Arif Fajar Nasucha
FRANCESCA EBEL/AP PHOTO via Newsweek
Darya Dugina, putri Alexander Dugin yang merupakan sekutu Presiden Rusia Vladimir Putin tewas dalam insiden bom mobil. - Layanan Keamanan Federal Rusia (FSB) mengatakan seorang warga Ukraina, Natalya Vovk, melakukan pembunuhan itu dan kemudian melarikan diri ke Estonia. 

TRIBUNNEWS.COM - Rusia menuduh Dinas Khusus Ukraina melakukan pemboman mobil yang menewaskan Darya Dugina, putri seorang filsuf Rusia yang berpengaruh.

Di sisi lain, Penasihat Presiden Ukraina Mykhailo Podolyak pada Senin (22/8/2022) membantah terlibat dalam serangan tersebut dan menyebut tuduhan itu sebagai propaganda.

Dikutip Al Jazeera, Dugina merupakan seorang jurnalis berusia 29 tahun yang bekerja di saluran TV nasionalis Rusia.

Dia meninggal pada Sabtu (20/8/2022) ketika alat peledak yang dikendalikan dari jarak jauh yang dipasang di Toyota Land Cruiser-nya.

Bom itu meledak saat Dugina mengemudi di pinggiran Moskow, kata pihak berwenang.

Media Rusia melaporkan ayahnya, Alexander Dugin, yang telah mendukung perang Presiden Rusia Vladimir Putin di Ukraina, bertukar mobil dengan putrinya sesaat sebelum ledakan.

Baca juga: UPDATE Perang Rusia-Ukraina Hari ke-182: Kyiv Was-was Rusia Serang Ibu Kota saat Hari Kemerdekaan

Dugin — seorang filsuf, penulis, dan ahli teori politik yang oleh sebagian orang Barat disebut sebagai “otak Putin” — diyakini oleh sebagian orang sebagai target yang dimaksud.

Dalam sebuah pernyataan pada Senin (22/8/2022), Layanan Keamanan Federal Rusia (FSB), penerus utama KGB, mengatakan "kejahatan itu disiapkan dan dilakukan oleh layanan khusus Ukraina".

FSB mengatakan seorang warga Ukraina, Natalya Vovk, melakukan pembunuhan itu dan kemudian melarikan diri ke Estonia.

Badan tersebut menyebut Vovk dan putrinya yang berusia 12 tahun tiba di Rusia pada Juli.

Mereka menghabiskan satu bulan mempersiapkan serangan dengan menyewa sebuah apartemen di blok perumahan yang sama dan meneliti gaya hidup Dugina.

Baca juga: Kyiv Tuduh Rusia Lakukan Penculikan Massal Anak-anak Ukraina untuk Diadopsi Ilegal di Siberia

Darya Dugina, putri Alexander Dugin yang merupakan sekutu Presiden Rusia Vladimir Putin tewas dalam insiden bom mobil.
Darya Dugina, putri Alexander Dugin yang merupakan sekutu Presiden Rusia Vladimir Putin tewas dalam insiden bom mobil. (FRANCESCA EBEL/AP PHOTO via Newsweek)

Batalyon Azov bantah terduga penyerangan sebagai anggotanya

Terduga penyerang berada di sebuah acara di luar Moskow pada Sabtu malam (20/8/2022) yang juga dihadiri Dugina dan ayahnya, sebelum melakukan "ledakan terkendali" mobil Dugina dan kemudian menyeberang ke Estonia, kata FSB.

Badan intelijen juga merilis video pengawasan keamanan dari tersangka pembunuh bersama dengan ID militernya, mengklaim dia anggota resimen Azov Ukraina.

Batalyon Azov mengatakan wanita itu tidak pernah menjadi anggota unit dan menuduh Rusia mengarang kebohongan.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan