Minggu, 5 Oktober 2025

Hadi Matar, Pelaku Penikaman Salman Rushdie Mengaku Tidak Bersalah atas Percobaan Pembunuhan

Hadi Matar, pelaku penikaman Salman Rushdie mengaku tidak bersalah atas percobaan pembunuhan yang dilakukan pada Jumat (12/8/2022) di New York.

AP News/Sky News
Salman Rushdie (kiri), novel The Satanic Verses (tengah), Hadi Matar (kanan). - Hadi Matar adalah pelaku penikaman Salman Rushdie yang terjadi pada Jumat (12/8/2022) di Chautauqua Institution, New York, AS. 

Selain itu, kini rumah Matar telah diblokir oleh pihak berwenang, seperti diberitakan The Times of India.

Kronologi Penikaman Salman Rushdie

Dalam pengambilan bingkai ini dari video Horatio Gates yang direkam pada 12 Agustus 2022, Salman Rushdie terlihat sedang dimuat ke helikopter evakuasi medis di dekat Institusi Chautauqua setelah ditikam di leher saat berbicara di atas panggung di Chautauqua, New York. - Rushdie, yang tulisan kontroversialnya membuatnya menjadi sasaran fatwa yang memaksanya bersembunyi, ditikam di leher oleh seorang penyerang di atas panggung hari Jumat di negara bagian New York barat, menurut Kepolisian Negara Bagian New York. Penyerang berada dalam tahanan. (Photo by Handout / AFP)
Dalam pengambilan bingkai ini dari video Horatio Gates yang direkam pada 12 Agustus 2022, Salman Rushdie terlihat sedang dimuat ke helikopter evakuasi medis di dekat Institusi Chautauqua setelah ditikam di leher saat berbicara di atas panggung di Chautauqua, New York. - Rushdie, yang tulisan kontroversialnya membuatnya menjadi sasaran fatwa yang memaksanya bersembunyi, ditikam di leher oleh seorang penyerang di atas panggung hari Jumat di negara bagian New York barat, menurut Kepolisian Negara Bagian New York. Penyerang berada dalam tahanan. (Photo by Handout / AFP) (AFP/HANDOUT)

Seorang reporter Associated Press menyaksikan penyerang menghampiri Salman Rushdie di atas panggung di Chautauqua Institution dan menikam serta meninjunya sejumlah 10 hingga 15 kali.

Salman didorong hingga jatuh ke lantai.

Dr Martin Haskell, seorang dokter yang termasuk di antara mereka yang bergegas membantu, menggambarkan luka Rushdie sebagai luka serius, tetapi dapat dipulihkan.

Setelah serangan itu, beberapa pengunjung di acara tersebut mempertanyakan mengapa tidak ada keamanan yang lebih ketat, mengingat ancaman pembunuhan terhadap Rushdie telah ada selama puluhan tahun.

Baca juga: The Satanic Verses, Buku Kontroversial yang Membuat Salman Rushdie Jadi Target Pembunuhan Iran

Rabi Charles Savenor, seorang penonton yang ada di acara sastra tersebut memberikan kesaksiannya.

Menurut Rabi, penyerang itu berlari ke peron dan mulai mendorong Salman Rushdie.

Awalnya, penonton bertanya-tanya apa yang terjadi, hingga mereka menyadari Salman Rushdie sedang dipukuli dan ditikam berkali-kali.

Dia mengatakan serangan itu berlangsung sekitar 20 detik.

Penonton lain, Kathleen James, mengatakan penyerang berpakaian hitam, dengan masker hitam.

Pelaku penikaman, Matar, telah memperoleh izin untuk memasuki lahan seluas 750 hektar milik Chautauqua Institution, kata Michael Hill, presiden pusat pendidikan dan resor nirlaba.

Baca juga: Media Garis Keras Iran Puji Pelaku Penyerang Salman Rushdie, Penulis Novel Ayat-ayat Setan

Kontroversi Salman Rushdie dan The Satanic Verses

Kontroversi Salman Rushdie dan The Satanic Verses
Kontroversi Salman Rushdie dan The Satanic Verses (AP News)

Salman Rushdie terkenal dengan novel keempatnya yang berjudul “The Satanic Verses”, yang terbit pada tahun 1988.

Ia pernah mendapat ancaman pembunuhan dari pemimpin Iran pada 1980-an.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved