Pameran Dunia Filateli Indonesia 2022 Bagus Dengan Catatan Di Sana Sini
Pameran dunia filateli Indonesia 2022 sejak 4 Agustus berakhir kemarin (9/10/2022) telah berlangsung dengan baik, bisa dikatakan bagus
"Perwakilan dari pos negara-negara di dunia itu seharusnya ada lebih banyak lagi. Banyak anggota masyarakat ingin berburu cap pos atau cap official Post mereka," tekan Sonang.
"Namun sayang sekali tidak ada booth perwakilan dari uni pos 61 negara itu. Saya agak kecewa sih. Jadi yang berburu paspor dan membeli prangkonya cuma bisa ke pedagang-pedagang prangko yang berdagang di tempat pameran," jelasnya.
"Sekarang cuma Pos Indonesia saja sebagai uni pos yang jadi penjualan melimpah terutama penjualan carik kenangan hari pertama sampai dengan terakhir sold out semua," ceritanya lagi.
Agus Wibawanto eksekutif muda Semarang dan filatelis Indonesia mengomentari lain lagi.
"Secara umum, INDONESIA 2022 World Stamp Championship & Exhibition ini, pameran standar dunia yang paling representatif dan atraktif semenjak pandemi covid-19. Ucapan SELAMAT & surprise mengalir dari berbagai penjuru, mereka benar-benar tidak menduga, bahwa Pameran ini benar-benar 'hidup' dan menarik minat berbagai usia, sehingga sosialisasi ke pelajar, yang sangat efektif & berhasil," ungkap Agustus kepada Tribunnews.com.
Lihat, tekannya lagi, "Bagaimana Stamp Dealer dari Jerman, yang tiap hari terpesona dengan banyaknya pengunjung, dan antusias pengunjung. Beliau mensosialisasikan potret-potret aktifitas menarik di media sosial telah mendapat tanggapan positif dari berbagai kalangan apresiator."
Satu sisi menarik, lanjutnya, bagaimana persahabatan yang sangat erat dari Postcrosser Indonesia (dan tentunya dengan Postcrosser negara lain), menjadi satu segmen "market" PT. POS INDONESIA yang signifikan.
"Postcrosser ini menjadi "end user" korespondensi/ surat menyurat yang menjadi substansi Pos, dan semoga ke depan nya, akan muncul berbagai sinergi kegiatan! Salut!"
Filateli menurutnya, di berbagai dunia mengalami kemunduran drastis, karena generasi muda nya tidak lagi mengalami proses surat menyurat. Tampak mulai bergeser ke Asia. Tentu nya China, 'pemimpin market' nya, mengingat filateli menjadi bagian budaya tulis, sehingga menjadi obyek koleksi yang signifikan.
"Di Chinese Taipei, Thailand, Indonesia, India, Malaysia juga masih menarik," tekannya lagi.
Filatelis muda Indonesia? Ternyata di dalam setiap era tetap muncul Filatelis-Filatelis muda potensial. Semoga dapat makin "knowledgeable" dan terarah. Salut!
Selain itu tambah Agus lagi, "Selamat atas terpilihnya DR. PRAKOB CHIRAKITI RDP FRSPL (Thailand) sebagai President FIP dan semoga filateli Global serta khususnya Asia dapat makin berkembang, dan tentunya filateli makin dikenal luas di dunia ini. Congratulations, DR. Prakob Chirakiti RDP FRSPL!
Lain lagi komentar Gilkang Adittama filatelis Indonesia yang banyak meraih medali pameran.
"Secara publikasi dan marketing khususnya pos Indonesia bisa dibilang sukses. Tetapi bicara penyewaan booth pameran tentu saja nol besar. Pedagang dari luar negeri tidak ada dan dinas pos luar negeri hanya dari Saudi.
Beberapa hal penting untuk dicatat adalah adanya beberapa keanehan pada hasil penjurian di kelas tematik. Rinciannya menurut Gilang seperti berikut: