Pemerasan Model Baru Kepada Pemilik Perusahaan Yang Telah Bangkrut di Jepang
Sebuah pemerasan halus dan model baru memunculkan situs yang "mengerikan" bagi pemilik (owner) perusahaan yang bangkrut selama ini di Jepang.
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Sebuah pemerasan halus dan model baru memunculkan situs yang "mengerikan" bagi pemilik (owner) perusahaan yang bangkrut selama ini di Jepang.
Data tersebut memuat sedikitnya 131.897 perusahaan di Jepang yang telah bangkrut belakangan ini.
Memuat kapan bangkrut, alamat perusahaan, nama perusahaan dan kalau mau dihapus dari peta kebangkrutan tersebut harus bayar 120.000 yen
"Bagi orang Jepang nama baik sangatlah penting. Orang bisa dan boleh saja bangkrut. Tetapi belum tentu orang itu miskin dan bukan berarti dia bisa membuka perusahaan baru kembali dengan mudah di Jepang. Namun kalau nama perusahaan lama dan alamatnya yang bangkrut diketahui umum, orang dengan mudah mengetahui pula nama pemiliknya. Katakanlah bernama A," ungkap sumber Tribunnews.com Senin (1/8/2022).
Kalau si A membuka perusahaan baru dengan nama lain, dengan mudah diketahui orang lain bahwa dulu A punya perusahaan bangkrut sehingga menjadikan citra si A jelek meskipun baru buka perusahaan baru dengan modal raksasa sekali pun.
"Kepercayaan orang akan terkikis berkat data kebangkutan A di masa lalu mulncul di situs tersebut dan usahanya jadi seret nantinya," tambahnya.
Nama baik itulah yang diincar si pembuat situs, katakanlah bernama situs HSM yang kemudian mengungkapkan kalau mau data itu dihapus silakan bayar 120.000 yen lewat formulir gratisan yang akan diterima sang pembuat akan melakukan komunikasi lebih lanjut.
Data pemilik situs HSM itulah semua ditutup rahasia tak diketahui siapa di mama pemiliknya.
"Namun yang pasti polisi tetap memonitor pemilik situs tersebut dan apabila ada kerugian di laporkan ke polisi maka polisi akan bergerak segera menangkap pelaku pembuat situs tersebut," ungkap sumber Tribunnews.com lainnya.
Pembuat situs diperkirakan masuk ke dalam jaringan yakuza bagian teknologi yang biasa mengerjakan program internet.
Situs itu pun sudah dimonitor kepolisian Jepang sejak lama. Timbul tenggelam dan muncul lagi yang baru dengan model serupa dengan di masa lalu.
Penggunaan aplikasi formulir menggunakan situs bebas gratis yang umum tak bisa men trace lebih lanjut, untuk komunikasi bagi yang mau bayar agar nama ex perusahaannya yang bangkrut dihapus dari situs tersebut.
"Selama tidak ada laporan kerugian dari masyarakat, polisi akan sulit bergerak. Namun demikian polisi telah sadar akan situs tersbeut dan tetap memonitornya sampai pada saat tertentu menggebeg dan menangkap para pelakunya."
Diperkirakan dikerjakan oleh tim IT yakuza yang berdomisili di berbagai tempat termasuk tidak yang berada di luar Jepang sehingga menyulitkan polisi Jepang menangkapnya. Kecuali mendapat kerjasama baik dari polisi negara yang bersangkutan.
Inilah salah satu model (kejahatan) pemerasan halus ala Jepang yang semakin populer di komunitas chating Jepang saat ini, ikut pula memonitor situs tersebut sampai detik ini.
Sementara itu beasiswa (ke Jepang), belajar gratis di sekolah bahasa Jepang di Jepang, serta upaya belajar bahasa Jepang yang lebih efektif . Tak lupa cash in back Rp.10 juta bagi murid Pandan College. Info lengkap silakan email: [email protected] dengan subject: Belajar bahasa Jepang.