Konflik Rusia Vs Ukraina
Pejabat Ukraina: Serangan Roket Ukraina Secara Signifikan Kurangi Potensi Serangan Rusia
Pejabat Ukraina menyebut serangan roket Ukraina hancurkan lebih dari 30 pusat logistik militer Rusia dalam beberapa pekan terakhir, Jumat (16/7/2022).
TRIBUNNEWS.COM - Juru Bicara Kementerian Pertahana Ukraina, Oleksandr Motuzianyk menyebut serangan roket Ukraina menghancurkan lebih dari 30 pusat logistik militer Rusia dalam beberapa pekan terakhir, Jumat (16/7/2022).
Secara signifikan, lanjut Motuzianyk, serangan Kyiv mengurangi potensi serangan Rusia.
“Dalam beberapa minggu terakhir, lebih dari 30 fasilitas logistik militer musuh telah dihancurkan, akibatnya potensi serangan pasukan Rusia telah berkurang secara signifikan,” kata Motuzianyk di televisi nasional, dikutip Al Jazeera.
Dilansir The Guardian, pejabat itu menerangkan Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi M142 (M142 HIMARS) yang diproduksi Amerika Serikat (AS) memainkan peran besar.
M142 HIMARS merupakan satu di antara beberapa jenis senjata jarak jauh yang dipasok Barat untuk mendukung Ukraina melawan Rusia.
HIMARS memiliki jangkauan yang lebih jauh dan lebih tepat daripada artileri era Soviet Ukraina.
Baca juga: UPDATE Perang Rusia Vs Ukraina Hari ke-143: 3 Orang Tewas dalam Serangan Rudal Rusia di Dnipro
Senjata ini memungkinkan pasukan Ukraina untuk mencapai target Rusia yang sebelumnya tidak dapat dijangkau dengan senjata yang lebih konvensional.
Rusia, yang menginvasi Ukraina sejak 24 Februari 2022, telah merebut sebagian wilayah di selatan Ukraina.
Mereka menggunakan supremasi artilerinya di timur untuk membuat keuntungan teritorial secara bertahap, akhirnya merebut wilayah Luhansk.
Namun, seorang jenderal top Ukraina mengatakan pada Kamis (15/7/2022), Rusia tidak mengambil "satu meter" tanah pada minggu lalu.
Jenderal tersebut menegaskan serangan roket Ukraina mengganggu jalur pasokan Rusia, memaksa Moskow untuk menjaga amunisinya lebih jauh dari garis depan.
Al Jazeera tidak dapat secara independen memverifikasi klaim dari pejabat Ukraina.
Menteri Pertahanan Ukraina juga mengatakan, Kyiv telah menerima pengiriman pertama sistem peluncuran roket ganda M270, tanpa menyebutkan negara mana yang menyediakannya.
Baca juga: Pejabat Ukraina: 3 Orang Tewas dan 15 Lainnya Terluka dalam Serangan Rudal Rusia di Dnipro

Dikutip Reuters, Rusia telah mengkritik Amerika Serikat dan Inggris karena membantu melatih angkatan bersenjata Ukraina, menyebutnya sebagai bagian dari "perang hibrida" NATO melawan Moskow.
Moskow mengatakan Washington juga menyediakan instruktur untuk Ukraina untuk membantu menggunakan HIMARS.