Sabtu, 4 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Erdogan Desak Putin Agar Tetap Buka Penyeberangan Bantuan Kemanusiaan Suriah

Presiden Turki mendesak Vladimir Putin agar membuka jalur pengiriman bantuan kemanusiaan ke Suriah di persimpangan Bab al-Hawa, Senin (11/7/2022).

AFP/Vladimir Astapkovich
Preesiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan Presiden Rusia Vladimir Putin. Belum lama ini, Erdogan mendesak Putin agar membuka jalur pengiriman bantuan kemanusiaan ke Suriah di persimpangan Bab al-Hawa, Senin (11/7/2022). 

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan telah mendesak Presiden Rusia Vladimir Putin untuk memperpanjang otorisasi pengiriman bantuan kemanusiaan lintas batas ke Suriah, Senin (11/7/2022).

Seruan Erdogan datang ketika para diplomat bergegas untuk menemukan solusi yang dapat mengatasi veto Rusia terhadap sistem bantuan ke negara yang dilanda perang sejak 2014 itu.

Dilansir Al Jazeera, perbatasan Turki-Suriah di persimpangan Bab al-Hawa adalah satu-satunya cara bantuan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dapat menjangkau warga sipil tanpa menavigasi daerah yang dikendalikan oleh pasukan pemerintah Suriah.

Rusia yang merupakan sekutu pemerintah Suriah, menggunakan hak vetonya di Dewan Keamanan PBB untuk menolak proposal Barat agar perbatasan tetap dibuka selama satu tahun lagi.

Kebuntuan itu terjadi dengan ketegangan diplomatik pada titik tertinggi dalam sejarah sejak invasi Rusia ke Ukraina.

Dewan Keamanan sebelumnya telah memperpanjang mekanisme lintas batas setelah berakhir dan beberapa sumber mengatakan pemungutan suara masih mungkin dilakukan minggu ini.

Baca juga: Jelang KTT NATO, Erdogan Lakukan Pertemuan dengan Pemimpin Swedia dan Finlandia

Erdogan telah mencoba untuk meningkatkan hubungan kerja yang baik dengan Putin dan para pemimpin yang didukung Barat di Kyiv untuk menenangkan ketegangan.

Pengiriman biji-bijian

Pada panggilan telepon pada Senin (11/7/2022), Erdogan juga mendesak Presiden Rusia untuk mengambil tindakan mengenai rencana PBB untuk membangun koridor yang aman di Laut Hitam  terkait ekspor biji-bijian.

Pemimpin Turki menegaskan kembali bahwa perang yang sedang berlangsung antara Rusia dan Ukraina harus diakhiri dengan perdamaian abadi dan adil melalui negosiasi.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan pada Senin bahwa dia telah mengadakan pembicaraan dengan Erdogan tentang perlunya membuka blokir pelabuhan Ukraina dan melanjutkan ekspor biji-bijiannya.

“Kami menghargai dukungan [Turki]. Membahas pentingnya membuka blokir pelabuhan [Ukraina] dan melanjutkan ekspor biji-bijian. Kita juga harus mencegah Rusia mengambil gandum kita dari [wilayah pendudukan],” cuitnya.

PBB telah mengajukan rencana untuk memfasilitasi ekspor yang akan melihat koridor aman didirikan di sekitar tambang yang diketahui.

Baca juga: Survei Indikator Politik: Masyarakat Secara Umum Setuju Rusia dan Ukraina Diundang dalam KTT G20

Ilustrasi biji gandum.
Ilustrasi biji gandum. (World Grain)

Proposal tersebut hanya mendapat dukungan terbatas di Moskow dan Kyiv.

Ukraina menuduh Rusia mencuri gandum dari negara itu dan menjualnya, sementara Rusia membantah klaim tersebut.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved