Jumat, 3 Oktober 2025

PM Inggris Boris Johnson Awalnya Tak Mau Mundur karena 'Mandat Kolosal', Lantas Muncul Desakan

PM Inggris Boris Johnson akhirnya mundur dari jabatannya seusai menerima desakan-desakan, hal ini buntut soal pelecehan seksual oleh anggota parlemen.

AFP/HOLLIE ADAMS
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson memberi isyarat saat ia menghadiri briefing media tentang pembaruan Covid-19 terbaru di ruang pengarahan Downing Street, London pusat pada 27 November 2021. - Inggris akan mewajibkan semua penumpang yang tiba untuk mengisolasi sampai mereka dapat menunjukkan PCR negatif tes terhadap Covid-19, Perdana Menteri Boris Johnson mengatakan Sabtu setelah strain Omicron baru muncul. (Photo by Hollie Adams / POOL / AFP) 

Tetapi pada akhirnya keputusan ada di tangan sekelompok kuat anggota parlemen Konservatif yang disebut komite 1922, yang akan menetapkan aturan dan jadwal untuk pemilihan selanjutnya.

Beberapa anggota pemerintah yang akan keluar diperkirakan akan mencalonkan diri, termasuk Menteri Luar Negeri Liz Truss, Kanselir Nadhim Zahawi dan Menteri Perdagangan Penny Mordaunt.

Beberapa kritikus terhadap pemerintah saat ini, seperti ketua komite urusan luar negeri Tom Tugendhat dan mantan Menteri Luar Negeri Jeremy Hunt, juga diperkirakan untuk maju.

Baik anggota parlemen Tory maupun anggota biasa memiliki peran dalam proses tersebut.

Anggota parlemen akan mempersempit lapangan menjadi hanya dua kandidat melalui pemungutan suara multi-tahap sebelum anggota memberikan suara pada daftar pendek hanya dua kandidat.

Pemenangnya akan diundang oleh Ratu untuk menjadi Perdana Menteri dan membentuk pemerintahan baru.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved