Minggu, 5 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Rusia Klaim Lebih dari 50 Jenderal dan Perwira Ukraina Tewas dalam Serangan Rudal

Sebanyak 50 perwira dan jenderal angkatan bersenjata Ukraina tewas setelah Rusia meluncurkan rudal Kalibr.

Penulis: Nuryanti
Editor: Daryono
TV ZVEZDA via The Sun/Kompas.com
Ilustrasi - Potongan video yang dipublikasikan televisi Rusia Zvezda menunjukkan rudal hipersonik Kinzhal ditembakkan dari kapal penjelajah dalam sebuah latihan perang. Sebanyak 50 perwira dan jenderal angkatan bersenjata Ukraina tewas setelah Rusia meluncurkan rudal Kalibr. 

TRIBUNNEWS.COM - Sebanyak 50 perwira dan jenderal angkatan bersenjata Ukraina dikabarkan tewas setelah Rusia meluncurkan rudal Kalibr.

Peluncuran tersebut untuk menghancurkan howitzer dan kendaraan lapis baja M777 yang dipasok Barat.

“Lebih dari 50 jenderal dan perwira Angkatan Bersenjata Ukraina terbunuh,” bunyi sebuah pernyataan dari Kementerian Pertahanan Rusia, Minggu (19/6/2022), dilansir republicworld.com.

Kementerian Pertahanan Moskow memberi tahu bahwa rudal itu mengenai sebuah kompleks tempat para komandan beberapa unit Ukraina berkumpul untuk sebuah pertemuan.

Rudal Kalibr menghancurkan sekitar 10 howitzer M777 hingga 20 kendaraan lapis baja yang dipasok oleh Barat, yang disimpan di sebuah gedung pabrik di kota selatan Nikolayev.

Baca juga: Perusahaan Kripto Rusia Gunakan Sisa Gas Suar Gazprom Untuk Jalankan Operasional Tambang Bitcoin

Baca juga: Rusia Pangkas Pasokan Gas, Austria Operasikan Pembangkit Listrik Tenaga Batu Bara

Diberitakan Reuters, rudal jelajah jarak jauh Kalibr menghantam pusat komando di wilayah Dnipropetrovsk, menewaskan para jenderal dan perwira Ukraina, termasuk dari staf umum.

"Rudal Iskander menghantam pabrik perbaikan tank Kharkiv di Ukraina, menghancurkan dua sistem peluncuran roket," kata juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia, Igor Konashenkov dalam sebuah pernyataan video, Minggu.

Rusia mengatakan, serangannya terhadap Sievierodonetsk di Ukraina timur berjalan dengan sukses setelah menguasai sebuah distrik di pinggiran kota.

"Serangan ke arah Sievierodonetsk berkembang dengan sukses," ujar Igor Konashenkov.

Baca juga: Pasokan Gas dari Rusia Berkurang, Jerman Beralih ke Batu Bara

Baca juga: Imbas Perang yang Memanas, Ukraina Larang Buku hingga Musik Rusia

Dia mengatakan, pemukiman Metyolkine di pinggiran timur kota, telah diambil.

"Angkatan bersenjata Federasi Rusia terus menyerang sasaran militer di wilayah Ukraina," ungkapnya.

Sementara itu, Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina mengatakan, militer Ukraina menghancurkan beberapa peluncur roket ganda Rusia dengan artileri.

Lalu, ada lebih dari 1.000 tentara Rusia yang ditahan di Ukraina.

Ilustrasi - Kapal perang Rusia menembakkan rudal dari Laut Kaspia.
Ilustrasi - Kapal perang Rusia menembakkan rudal dari Laut Kaspia. (indiaexpress)

Rusia Melanjutkan Pemboman

Di kota kembar Lysychansk di Severodonetsk, bangunan tempat tinggal dan rumah pribadi telah dihancurkan oleh serangan Rusia.

Hal tersebut disampaikan oleh Gubernur Luhansk, Serhiy Haidai.

“Orang-orang sekarat di jalanan dan di tempat perlindungan bom,” ujarnya, Minggu, seperti diberitakan Al Jazeera.

Baca juga: Lithuania Blokir Akses Kereta Kargo Rusia yang Angkut Barang Ekspor-Impor Via Kaliningrad

Baca juga: Petinggi NATO: Perang Rusia Vs Ukraina Bisa Bertahun-tahun, Kita Harus Siap

Ia mengatakan, 19 orang telah dievakuasi pada hari Minggu.

“Kami mengelola untuk membawa bantuan kemanusiaan dan mengevakuasi orang sebaik mungkin,” kata Haidai.

Ilustrasi - Kondisi pasca pengeboman di Bilohorivka, sebuah desa di wilayah Luhansk, Ukraina.
Ilustrasi - Kondisi pasca pengeboman di Bilohorivka, sebuah desa di wilayah Luhansk, Ukraina. (Serhiy Hayday)

Di kota terbesar kedua Ukraina Kharkiv, barat laut Luhansk, kementerian pertahanan Rusia mengatakan, rudal Iskandernya telah menghancurkan persenjataan yang baru-baru ini dipasok oleh negara-negara Barat.

"Pasukan Rusia berusaha mendekati Kharkiv, yang mengalami penembakan intens di awal perang, dan mengubahnya menjadi kota garis depan," kata seorang pejabat kementerian dalam negeri Ukraina.

Baca juga: Rusia Tetap Kokoh Meski Banyak Dihujani Sanksi dari Barat, Departemen Keuangan AS: Fatamorgana

Baca juga: Beri Dukungan ke Zelensky, PM Inggris Boris Johnson Yakin Ukraina Bisa Menang Lawan Rusia

Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg, mendesak negara-negara Barat pada hari Minggu bahwa mereka harus siap menawarkan dukungan militer, politik, dan ekonomi jangka panjang kepada Kyiv selama perang yang dapat berlangsung bertahun-tahun.

“Kami tidak boleh melemah dalam mendukung Ukraina, bahkan jika biayanya tinggi, tidak hanya dalam hal dukungan militer tetapi juga karena kenaikan harga energi dan pangan,” ujar Stoltenberg kepada surat kabar harian Jerman Bild.

(Tribunnews.com/Nuryanti)

Berita lain terkait Konflik Rusia vs Ukraina

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved