Minggu, 5 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Dalam Pidatonya, Putin Sebut AS Bertindak Seolah-olah Sanksi Barat 'Dikirim oleh Tuhan ke Bumi'

Presiden Rusia Vladimir Putin menyebut AS bertindak seolah-olah sanksi yang diterima Rusia seperti kiriman Tuhan.

Penulis: Inza Maliana
Editor: Miftah
DW.com
Presiden Rusia Vladimir Putin hadir dalam St Petersburg International Economic Forum (SPIEF) pada Jumat (17/6/2022). Dalam pidatonya, Putin menyebut AS bertindak seolah0olah Sanksi yang diterima Rusia seperti kiriman Tuhan. 

Menurut Panglima Militer Inggris itu, kekalahan tersebut adalah kesalahan Rusia yang mengerikan.

Terlebih, saat ini kekuatan NATO akan lebih berkembang saat Finlandia dan Swedia bergabung.

"Ini adalah kesalahan yang mengerikan oleh Rusia. Rusia tidak akan pernah menguasai Ukraina."

"Rusia telah kalah secara strategis. NATO lebih kuat, Finlandia dan Swedia ingin bergabung," tegasnya.

Baca juga: Hubungan Dengan Negara Barat di Titik Terendah, Rusia Kini Lebih Prioritaskan Negara-negara Timur

Inggris Puji Sikap Berani Pejuang Ukraina

Radakin mengatakan, Moskow telah dipaksa untuk melepas tujuannya mengambil alih sebagian besar kota Ukraina dan sekarang terlibat dalam pertempuran "sulit".

Mesin Rusia sedang melaju, dan bertambah sekitar dua, tiga, hingga lima kilometer setiap hari.

"Dan itu sulit bagi Ukraina, tetapi ini akan menjadi pertarungan yang panjang. Dan kami mendukung Ukraina, Ukraina telah menunjukkan betapa beraninya itu."

"Dan Rusia memiliki kerentanan karena kehabisan orang, kehabisan rudal berteknologi tinggi," tuturnya.

Pemandangan dari udara menunjukkan kota Kherson pada 20 Mei 2022, di tengah aksi militer Rusia yang sedang berlangsung di Ukraina. Pihak berwenang di wilayah Kherson Ukraina yang dikuasai Moskow mengumumkan pada 23 Mei pengenalan rubel sebagai mata uang resmi di samping hryvnia Ukraina. Ibu kota wilayah Kherson adalah kota besar pertama yang jatuh ke tangan pasukan Rusia setelah dimulainya operasi militer Moskow di Ukraina pada 24 Februari.
Pemandangan dari udara menunjukkan kota Kherson pada 20 Mei 2022, di tengah aksi militer Rusia yang sedang berlangsung di Ukraina. Pihak berwenang di wilayah Kherson Ukraina yang dikuasai Moskow mengumumkan pada 23 Mei pengenalan rubel sebagai mata uang resmi di samping hryvnia Ukraina. Ibu kota wilayah Kherson adalah kota besar pertama yang jatuh ke tangan pasukan Rusia setelah dimulainya operasi militer Moskow di Ukraina pada 24 Februari. (Andrey BORODULIN / AFP)

Radakin mengatakan, dia berhubungan dengan mitranya dari Ukraina, Panglima Angkatan Bersenjata Ukraina, Jenderal Valerii Zaluzhnyi, yang mengakui bahwa mereka berada dalam "pertempuran sengit" di timur.

Menteri Pertahanan Inggris, Ben Wallace juga mengakui kepada Sky News sebelumnya bahwa pasukan Rusia melebihi jumlah Ukraina dalam tembakan artileri dengan 20 banding 1 di beberapa daerah.

Tetapi Wallace mengatakan kepada koresponden pertahanan dan keamanan Sky Deborah Haynes, karena sekutu mulai memberikan sistem artileri dan roket jarak jauh ke Ukraina, mereka akan segera dapat membuat "kemajuan signifikan di timur negara itu".

Baca juga: Joe Biden Tambah Bantuan Senjata Rp 15 Triliun Untuk Ukraina

Untuk itu, Radakin pun memuji sikap para pejuang Ukraina yang menghadapi Rusia.

"Mereka adalah orang-orang yang berani. Mereka adalah orang-orang yang cerdik dalam hal bagaimana mereka bertarung melawan Rusia."

"Tapi mereka juga orang yang jujur, dengan mengatakan sebenarnya mereka butuh bantuan," tuturnya.

Dia mengatakan, Inggris pun akan melanjutkan dukungannya untuk Ukraina dalam jangka waktu yang panjang.

(Tribunnews.com/Maliana)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved