Konflik Rusia Vs Ukraina
Dalam Pidatonya, Putin Sebut AS Bertindak Seolah-olah Sanksi Barat 'Dikirim oleh Tuhan ke Bumi'
Presiden Rusia Vladimir Putin menyebut AS bertindak seolah-olah sanksi yang diterima Rusia seperti kiriman Tuhan.
Putin juga mengungkapkan, beberapa mata uang global "melakukan bunuh diri".
Hal itu mengacu pada pembekuan yang belum pernah terjadi sebelumnya, yakni sekitar 300 miliar dolar AS (£245 miliar) dari cadangan mata uang asing Rusia.
Menanggapi sanksi, ia meminta perusahaan Rusia untuk meningkatkan investasi domestik mereka untuk membantu mewujudkan "potensi besar" negara itu.
Rusia menghadapi bayangan resesi yang akan menjadi kontraksi terdalam negara itu setidaknya dalam dua dekade.
Rusia Disebut Sudah Kalah Secara Strategis
Sebelumnya, Kepala Angkatan Bersenjata Inggris, Laksamana Sir Tony Radakin mengatakan, Rusia sebenarnya telah kalah secara strategis dalam perang di Ukraina sejak 24 Februari 2022.
Menurutnya, pasukan Rusia saat ini telah berada di bawah tekanan karena kehilangan banyak pasukan dan rudal berteknologi tinggi.
"Rusia telah 'secara strategis kalah' dalam perang di Ukraina dan kekuatannya semakin berkurang karena kehabisan orang dan kehabisan rudal berteknologi tinggi," kata Radakin, dikutip dari Sky News, Jumat (17/6/2022).
Menurut Kepala Staf Pertahanan Inggris itu, Rusia yang kehabisan pasukan dan rudal canggih, tidak akan pernah bisa mengambil alih seluruh Ukraina.
Baca juga: FBI Selidiki Temuan Chip Komputer AS di Sistem Senjata Rusia yang Digunakan untuk Serang Ukraina
Baca juga: Kunjungi Kyiv, Presiden Prancis Emmanuel Macron Kecam Aksi Barbar Rusia Terhadap Ukraina
Ia pun menyebut, Presiden Rusia Vladimir Putin telah kehilangan 25 persen dari kekuatan darat Rusia hanya untuk keuntungan "kecil".
Terkait Rusia yang mungkin mencapai "keberhasilan taktis" dalam beberapa minggu mendatang, dia mengatakan bahwa gagasan perang telah sukses adalah omong kosong.
"Presiden Putin telah menggunakan sekitar 25 persen dari kekuatan pasukannya untuk mendapatkan sejumlah kecil wilayah dan 50.000 orang tewas atau terluka."
"Rusia sekarang menjadi"kekuatan yang lebih berkurang secara diplomatik dan ekonomi daripada beberapa bulan lalu," tuturnya.
"Setiap gagasan bahwa ini adalah kesuksesan bagi Rusia adalah omong kosong. Rusia gagal."
"Ini mungkin mendapatkan beberapa keberhasilan taktis selama beberapa minggu terakhir. Dan itu mungkin berlanjut selama beberapa minggu ke depan. Tapi Rusia kalah secara strategis," tambah dia.
