Minggu, 5 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Dalam Pidatonya, Putin Sebut AS Bertindak Seolah-olah Sanksi Barat 'Dikirim oleh Tuhan ke Bumi'

Presiden Rusia Vladimir Putin menyebut AS bertindak seolah-olah sanksi yang diterima Rusia seperti kiriman Tuhan.

Penulis: Inza Maliana
Editor: Miftah
DW.com
Presiden Rusia Vladimir Putin hadir dalam St Petersburg International Economic Forum (SPIEF) pada Jumat (17/6/2022). Dalam pidatonya, Putin menyebut AS bertindak seolah0olah Sanksi yang diterima Rusia seperti kiriman Tuhan. 

Putin juga mengungkapkan, beberapa mata uang global "melakukan bunuh diri".

Hal itu mengacu pada pembekuan yang belum pernah terjadi sebelumnya, yakni sekitar 300 miliar dolar AS (£245 miliar) dari cadangan mata uang asing Rusia.

Menanggapi sanksi, ia meminta perusahaan Rusia untuk meningkatkan investasi domestik mereka untuk membantu mewujudkan "potensi besar" negara itu.

Rusia menghadapi bayangan resesi yang akan menjadi kontraksi terdalam negara itu setidaknya dalam dua dekade.

Rusia Disebut Sudah Kalah Secara Strategis

Sebelumnya, Kepala Angkatan Bersenjata Inggris, Laksamana Sir Tony Radakin mengatakan, Rusia sebenarnya telah kalah secara strategis dalam perang di Ukraina sejak 24 Februari 2022.

Menurutnya, pasukan Rusia saat ini telah berada di bawah tekanan karena kehilangan banyak pasukan dan rudal berteknologi tinggi.

"Rusia telah 'secara strategis kalah' dalam perang di Ukraina dan kekuatannya semakin berkurang karena kehabisan orang dan kehabisan rudal berteknologi tinggi," kata Radakin, dikutip dari Sky News, Jumat (17/6/2022).

Menurut Kepala Staf Pertahanan Inggris itu, Rusia yang kehabisan pasukan dan rudal canggih, tidak akan pernah bisa mengambil alih seluruh Ukraina.

Baca juga: FBI Selidiki Temuan Chip Komputer AS di Sistem Senjata Rusia yang Digunakan untuk Serang Ukraina

Baca juga: Kunjungi Kyiv, Presiden Prancis Emmanuel Macron Kecam Aksi Barbar Rusia Terhadap Ukraina

Ia pun menyebut, Presiden Rusia Vladimir Putin telah kehilangan 25 persen dari kekuatan darat Rusia hanya untuk keuntungan "kecil".

Terkait Rusia yang mungkin mencapai "keberhasilan taktis" dalam beberapa minggu mendatang, dia mengatakan bahwa gagasan perang telah sukses adalah omong kosong.

"Presiden Putin telah menggunakan sekitar 25 persen dari kekuatan pasukannya untuk mendapatkan sejumlah kecil wilayah dan 50.000 orang tewas atau terluka."

"Rusia sekarang menjadi"kekuatan yang lebih berkurang secara diplomatik dan ekonomi daripada beberapa bulan lalu," tuturnya.

"Setiap gagasan bahwa ini adalah kesuksesan bagi Rusia adalah omong kosong. Rusia gagal."

"Ini mungkin mendapatkan beberapa keberhasilan taktis selama beberapa minggu terakhir. Dan itu mungkin berlanjut selama beberapa minggu ke depan. Tapi Rusia kalah secara strategis," tambah dia.

Asap hitam dan kotoran membubung dari kota terdekat Severodonetsk selama pertempuran antara pasukan Rusia dan Ukraina di wilayah Ukraina timur Donbas pada 9 Juni 2022. Pasukan Rusia selama berminggu-minggu memusatkan senjata mereka di Severodonetsk dan kota saudaranya Lysychansk di seberang sungai. Seorang gubernur Lugansk yang menantang menyatakan bahwa pasukan Ukraina dapat merebut kembali Severodonetsk
Asap hitam dan kotoran membubung dari kota terdekat Severodonetsk selama pertempuran antara pasukan Rusia dan Ukraina di wilayah Ukraina timur Donbas pada 9 Juni 2022. Pasukan Rusia selama berminggu-minggu memusatkan senjata mereka di Severodonetsk dan kota saudaranya Lysychansk di seberang sungai. Seorang gubernur Lugansk yang menantang menyatakan bahwa pasukan Ukraina dapat merebut kembali Severodonetsk "dalam dua hingga tiga hari" jika mereka menerima artileri jarak jauh yang dijanjikan oleh AS dan Inggris. (ARIS MESSINIS / AFP)
Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved