Sabtu, 4 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Ukraina Akui Sulit Menang Perang Melawan Rusia, Ini Penyebabnya

Ia mengungkapkan cadangan senjata Ukraina masih jadi andalan utama dalam perang melawan Rusia, empat bulan terakhir.

Editor: Hasanudin Aco
AFP/SERGEI SUPINSKY
Seorang pekerja penjinak bom Ukraina membawa persenjataan yang tidak meledak selama pekerjaan pembersihan ranjau di desa Yahidne, di wilayah pembebasan wilayah Chernihiv pada 7 Juni 2022 di tengah invasi Rusia ke Ukraina. (Photo by Sergei SUPINSKY / AFP) 

Pasalnya, menurut Wallace, China tengah mengamati reaksi Barat atas invasi yang dilakukan Rusia ke Ukraina.

Ia menegaskan jika perang berakhir dengan Moskow mengontrol 20 persen Ukraina, dan Presiden Rusia, Vladimir Putin masih berkuasa, maka China akan belajar bahwa Barat tak memiliki tekad.

Apalagi, sebelum itu kesimpulan yang sama sempat muncul setelah Taliban kembali mengontrol Afghanistan tahun lalu, setelah pasukan Amerika Serikat (AS), Inggris dan NATO ditarik dari sana.

“Ukraina menjadi penting karena China saat ini tengah memperhatikan,” kata Wallace di Oslo, Norwegia, Rabu (15/6/2022) dikutip dari Sky News.

“Anda bisa melihat semua permasalahan di Taiwan. Perang ini (di Ukraina) jelas mengenai tekad Barat untuk mempertahankan nilai-nilainya,” ujar Wallace.

Ia pun menegaskan, karena itu semua jenis orang yang memiliki pandangan berbeda tentang dunia, atau musuh dan pesaingnya, akan melihat dan menguji tekad itu.

“Serta terlibat sejauh mana mereka dapat mendorongnya,” ucap Wallace.

Barat sendiri telah memperlihatkan bagaimana Inggris, AS dan sekutu Barat lainnya bersatu untuk memberikan sanksi yang belum pernah terjadi sebelumnya kepada Putin.

Sumber: Kompas.id/Kompas.TV/Al Jazeera/Sky News

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved