Konflik Rusia Vs Ukraina
Zelensky: 200.000 Anak Ukraina Dibawa Paksa ke Rusia
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy mengatakan 200.000 anak-anak Ukraina telah dibawa secara paksa ke Rusia. Sementara 243 anak telah tewas.
TRIBUNNEWS.COM - Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy mengatakan bahwa 200.000 anak-anak Ukraina yang tersebar di seluruh negeri telah dibawa secara paksa ke Rusia.
Anak-anak yang dibawa termasuk anak-anak dari panti asuhan, anak-anak yang diambil dengan orang tua mereka.
Juga anak-anak yang terpisah dari keluarga.
“Tujuan dari kebijakan kriminal ini bukan hanya untuk mencuri orang tetapi untuk membuat mereka yang dideportasi melupakan Ukraina dan tidak dapat kembali,” kata Zelenskyy dalam pidato pada hari Rabu (1/5/2022), seperti dikutip dari Al Jazeera.
Zelenskyy mengatakan Ukraina akan menghukum mereka yang bertanggung jawab.
Tetapi, pertama-tama Zelensky akan menunjukkan kepada Rusia di medan perang bahwa “Ukraina tidak dapat ditaklukkan, bahwa rakyat kita tidak akan menyerah dan anak-anak kita tidak akan menjadi milik penjajah.”
Baca juga: Tak Percaya Janji Zelensky dan Biden, Kremlin Curiga Ukraina Bakal Serang Rusia Pakai Roket dari AS
Baca juga: Gedung Putih: Sistem Roket yang Dikirim ke Ukraina Tidak Dimaksudkan untuk Menyerang di Dalam Rusia
Zelenskyy mengatakan 243 anak telah tewas sejauh ini dalam perang, 446 terluka dan 139 hilang.
Dia menambahkan bahwa jumlah itu bisa lebih karena pemerintahnya tidak memiliki gambaran lengkap tentang situasi di daerah-daerah yang diduduki oleh pasukan Rusia.

Rusia rentan terhadap pasukan Ukraina di Kherson
Pasukan Rusia di wilayah Kherson yang sekarang diduduki sedang berebut untuk mengamankan jalur komunikasi penting yang diancam oleh Ukraina, kata Institut Studi Perang (SW).
ISW sebelumnya telah mencatat bahwa Rusia telah membiarkan posisinya yang rentan di Kherson karena ia membuang segalanya di belakang upayanya untuk merebut kota-kota kunci Luhansk, Severodonetsk dan Lysychansk.
“Pasukan Ukraina melakukan serangkaian serangan balik terorganisir yang menargetkan permukiman di tepi timur Sungai Ihulets yang sangat dekat dengan jalan raya utama yang mendukung pasukan Rusia lebih jauh ke utara,” kata ISW tentang wilayah Kherson.
Lembaga itu menambahkan bahwa Rusia menghancurkan jembatan yang digunakan Ukraina untuk mempertahankan garis mereka terhadap serangan balasan yang diantisipasi.

Baca juga: Hindari Sanksi Barat, China Mulai Batasi Hubungan Bilateral hingga Tolak Maskapai Penerbangan Rusia
Baca juga: Pejabat Ukraina: Sekitar 80 Persen dari Severodonetsk Diduduki oleh Pasukan Rusia
"(Tapi) Pasukan Ukraina kemungkinan masih cukup dekat dengan jalan raya untuk mengganggu penggunaannya sebagai rute pasokan utama, berpotensi merusak kemampuan Rusia untuk menahan serangan balasan Ukraina dari utara," kata ISW.
Rudal hantam rel kereta api di Lviv