Sabtu, 4 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Wali Kota Severodonetsk: Hanya 20 Persen Kota di Bawah Kendali Ukraina

Wali Kota Severodonetsk Oleksandr Stryuk, mengatakan pasukan Ukraina hanya menguasai seperlima kota tersebut, Rabu (1/6/2022).

ARIS MESSINIS / AFP
Asap dan kotoran membubung dari kota Severodonetsk, selama penembakan di wilayah Donbas, Ukraina timur, pada 26 Mei 2022, di tengah invasi militer Rusia yang diluncurkan ke Ukraina. Ukraina mengatakan pada 26 Mei perang di timur negara itu telah mencapai tingkat paling sengit karena mendesak sekutu Barat untuk mencocokkan kata-kata dengan dukungan terhadap invasi pasukan Rusia. Pasukan Moskow mendesak ke kawasan industri Donbas setelah gagal merebut ibu kota Kyiv, mendekati beberapa pusat kota termasuk Severodonetsk dan Lysychansk yang berlokasi strategis. 

Dikutip Ap News, Kanselir Jerman Olaf Scholz mengatakan pada Rabu (1/6/2022) bahwa Berlin akan memasok Kyiv dengan sistem pertahanan permukaan-ke-udara jarak menengah IRIS-T.

Zelensky telah menyerukan lebih banyak senjata sambil mengecam Uni Eropa, yang pada Senin sepakat untuk memotong impor minyak Rusia, karena tidak memberikan sanksi energi dari Rusia lebih cepat.

Baca juga: Mengenal Sistem Roket Canggih M142 HIMARS, Senjata Baru yang Dikirim Biden ke Ukraina

Rusia menyatakan bersedia membuka blokade jalur laut bagi kapal pengangkut pangan asal Ukraina. Namun hal tersebut mendapat penolakan Uni Eropa.
Rusia menyatakan bersedia membuka blokade jalur laut bagi kapal pengangkut pangan asal Ukraina. Namun hal tersebut mendapat penolakan Uni Eropa. (gcaptain.com)

Ancaman pasokan pangan global

Invasi Rusia ke tetangganya juga mengancam krisis pangan global, dengan panen gandum besar Ukraina secara efektif diambil dari pasar dunia.

Konflik Rusia Vs Ukraina pada Rabu mengimbau agar semua blokade ekspor gandum dari Ukraina dicabut, dengan mengatakan gandum tidak boleh digunakan sebagai "senjata perang".

Putin meluncurkan apa yang dia sebut "operasi militer khusus" pada 24 Februari untuk melucuti senjata dan "mendenazifikasi" Ukraina.

Ukraina dan sekutu Baratnya menyebut ini sebagai dalih tak berdasar untuk perang agresi.

Berita lain terkait dengan Konflik Rusia Vs Ukraina

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved