Kamis, 2 Oktober 2025

Pasukan Israel Bunuh Jurnalis Palestina yang Sedang dalam Perjalanan ke Studio

Pasukan Israel membunuh seorang jurnalis bernama Ghafran Warasna karena wanita itu mendekati mereka sambil membawa pisau.

Penulis: Rica Agustina
Editor: Tiara Shelavie
AFP/MOSAB SHAWER
Tentara Israel - Pasukan Israel membunuh seorang jurnalis bernama Ghafran Warasna karena wanita itu mendekati mereka sambil membawa pisau. 

Operasi semacam itu sering memicu baku tembak antara militan Palestina dan pasukan Israel.

Adapun Jenin telah menjadi pusat gelombang kekerasan baru-baru ini.

Israel telah melakukan serangan penangkapan hampir setiap hari di Tepi Barat di tengah serangkaian serangan oleh warga Palestina yang telah menewaskan sedikitnya 19 orang.

Ketegangan meningkat setelah pembunuhan jurnalis Palestina-Amerika Shireen Abu Akleh yang bekerja untuk Al Jazeera.

Abu Akleh tewas dalam serangan militer Israel di Tepi Barat.

Orang-orang Palestina mengatakan pasukan Israel membunuhnya, sementara Israel mengatakan dia terjebak dalam baku tembak pertempuran dan tidak jelas apakah tentara atau pria bersenjata Palestina yang menembakkan peluru mematikan itu.

Beberapa minggu terakhir The Associated Press mencatat setidaknya 35 warga Palestina dibunuh oleh Israel.

Beberapa adalah pria bersenjata yang tewas dalam pertempuran dengan Israel, sementara yang lain ditembak saat diduga melemparkan batu atau bom api ke pasukan Israel di Tepi Barat.

Tetapi seorang wanita tak bersenjata dan setidaknya dua orang yang tampaknya menjadi penonton juga termasuk di antara mereka yang tewas.

Orang-orang Palestina telah melakukan puluhan serangan penusukan dalam beberapa tahun terakhir, seringkali terhadap tentara Israel.

Baca juga: Pendiri Tentara Merah Jepang Shigenobu Dibebaskan dari Penjara, Disambut Gerakan Pemuda Palestina

Baca juga: Otoritas Palestina: Israel Sengaja Bunuh Jurnalis Al Jazeera Shireen Abu Akleh

Namun Israel juga menghadapi kritik dari kelompok hak asasi yang mengatakan pasukan keamanan terkadang menggunakan kekuatan mematikan daripada menangkap tersangka penyerang atau menghentikan mereka dengan kekuatan yang tidak mematikan.

Israel merebut Tepi Barat dalam perang Timur Tengah 1967 dan Palestina menginginkannya menjadi bagian utama dari negara masa depan mereka.

Hampir 3 juta orang Palestina hidup di bawah kekuasaan militer Israel di wilayah tersebut, bersama dengan populasi yang tumbuh hampir 500.000 pemukim Yahudi yang memiliki kewarganegaraan Israel.

Pembicaraan damai terakhir gagal lebih dari satu dekade lalu.

(Tribunnews.com/Rica Agustina)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved