Jumat, 3 Oktober 2025

Buronan Polisi Jepang ke Indonesia Mau Buat Usaha Perikanan

Buronan Mitsuhiro Taniguchi (47) yang ada di Indonesia sejak Oktober 2020 ternyata ingin mendirikan perusahaan di Indonesia.

Editor: Johnson Simanjuntak
Ist
Buronan Mitsuhiro Taniguchi dalam pencarian Kepolisian Jepang. Taniguchi diyakini telah kabur ke Indonesia. Sedang makan bersama teman-temannya di sebuah restoran di Indonesia tahun 2020. 

Selain itu teman wanita itu juga mengaku menerima foto-foto Taniguchi saat makan malam bersama orang penting di Indonesia di sebuah restoran.

"Sebelumnya tukar informasi lewat LINE terus bertemu dia, tampaknya seperti orang baik-baik sih. Saat tiba di Indonesia juga kirim foto saat tiba di Indonesia dan sebagainya," paparnya lagi.

Ketika reporter NTV meminta wanita itu menelpon Taniguchi dan menelponnya lewat LINE, tidak diangkat telepon tersebut.

Seorang karyawan Bar ApplePapa di Matsusaka prefektur Mie juga bersaksi kepada NTV, "Orangnya sih baik-baik saja. Banyak bicara keuntungan bisnis, dan ingin bisnis ke Asia Tenggara," papar lelaki tersebut.

Warga Jepang yang tinggal di Bali diwawancarai NTV mengatakan mungkin saja tinggal di masa pelarian di Indonesia.

"Indonesia banyak pulau dan di pulau-pulau kecil itu mungkin sulit terdeteksi. Jadi mungkin saja kalau kabur ke Indonesia sulit dicari," papar Yuko Itagaki kepada NTV.

Di Bali juga ada komunitas orang Jepang. Kalau dia memasuki komunitas tersebut tentu kita semua bisa mengetahui segera, tambahnya.

Masuknya Taniguchi ke Indonesia Oktober 2020 menggunakan visa bisnis karena belum bisa visa turis saat itu, sehingga dia bisa memasuki Indonesia.

"Karena pakai visa bisnis sebenarnya dia bisa ditelusuri lebih lanjut siapa sponsornya dan sebagainya," papar sumber Tribunnews.com Rabu (1/6/2022).

Pihak Jepang mempertanyakan apakah ada yang bekerjasama dengan dia saat kabur ke Indonesia tersebut.

"Kami masih menyelidiki lebih lanjut kerjasama dengan pihak Indonesia melihat kemungkinan siapa yang diajak kerjasama Taniguchi pada saat kabur tersbeut," lanjut sumber Tribunnews.com lagi.

Badan Kepolisian Jepang sedang menyelidiki bahwa empat orang (isteri dan dua anaknya pula ikut serta)  telah membuat setidaknya 960 aplikasi penipuan permintaan subsidi kepada pemerintah Jepang dan terlibat dalam menerima total sekitar 960 juta yen keseluruhan subsidi yang telah diterimanya tersebut dengan cara penipuan, mengajukan aplikasi palsu ke pemerintah Jepang.

Data orang-orang yang diajukan kemungkinan dari data seminar yang dibuatnya di Roppongi Tokyo serta meeting dia bersama beberapa orang di berbagai restoran keluarga di Jepang.

Taniguchi juga menerima komisi pengurusan aplikasi subsidi sekitar 200.000 yen per orang.

Subsidi diberikan hanya kepada perusahaan skala kecil menengah (UKM) di Jepang yang kesulitan usaha penjualan menurun akibat pandemi corona. Dalam mencari orang dia dengan berani menjanjikan pasti dapat subsidi pemerintah Jepang kepada berbagai orang.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved