Penyakit Cacar Monyet
71 Kasus Monkeypox Dikonfirmasi di Inggris, UKHSA Keluarkan Panduan Agar Hindari Kontak Dekat
Badan Kesehatan Masyarakat Inggris (UKHSA) menyatakan sedikitnya 71 kasus cacar monyet (Monkeypox) baru dikonfirmasi di Inggris.
Kasus pertama cacar monyet di Inggris
Kasus pertama di Inggris dikonfirmasi pada 7 Mei 2022.
Biasanya Monkeypox ditemukan di Afrika Barat dan Tengah dan dapat ditularkan melalui kontak dekat orang-ke-orang, termasuk seks.
Mayoritas kasus Monkeypox yang teridentifikasi sejauh ini adalah di antara laki-laki yang berhubungan seks dengan laki-laki.
Gejala biasanya ringan dan sebagian besar pulih dalam beberapa minggu.
UKHSA mengatakan bahwa risiko terhadap populasi Inggris tetap rendah, tetapi orang harus waspada terhadap ruam, bintik-bintik, bisul, dan lecet baru di tubuh mereka.
Siapa pun yang mengalami ruam dengan lepuh harus segera menghubungi NHS 111 atau pusat kesehatan seksual, tambah mereka.
Baca juga: Lima Definisi Kasus Monkeypox yang Ditetapkan oleh Kemenkes RI
Baca juga: Israel Laporkan Kasus Kedua Monkeypox, Dialami Pria 30 Tahun yang Baru Kembali dari Luar Negeri
Ilmuwan curiga cacar monyet sudah menyebar bertahun-tahun
Lebih jauh, para Ilmuwan menduga virus itu mungkin telah beredar di Inggris tanpa terlihat selama beberapa tahun.
Diwartakan The Guardian sebelumnya, lonjakan kasus Monkeypox secara tiba-tiba tercatat setidaknya di 20 negara dalam sebulan terakhir.
Prof David Heymann, yang memimpin kelompok pakar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tentang ancaman infeksi terhadap kesehatan global, mengatakan bahwa ada kemungkinan virus itu masuk ke Inggris dua atau tiga tahun lalu dan menyebar di bawah radar.
Pada periode 2018-2019, empat kasus Monkeypox yang dikonfirmasi tiba di Inggris, semuanya merupakan pelancong dari Nigeria.
Baca juga: DDC Thailand: 3 Kasus yang Diduga Monkeypox Ternyata Herpes
Baca juga: Meksiko Konfirmasi Kasus Pertama Monkeypox

Sedangkan tiga kasus lebih lanjut dengan riwayat perjalanan serupa tiba pada 2021.
"Secara hipotetis, penularan virus meningkat dari tingkat penularan yang sebelumnya rendah, ketika secara kebetulan memasuki populasi yang saat ini meningkatkan penularan," kata Heymann.
Dia menekankan hal itu adalah salah satu dari banyak hipotesis yang tentunya membutuhkan studi lebih lanjut sebelum mendapatkan kesimpulan.