Konflik Rusia Vs Ukraina
Putin Pecat Ratusan Tentara Nasional Rusia karena Tolak Perintah Perang di Ukraina
Ratusan tentara garda nasional resmi dipecat oleh Putin karena menolak ditugaskan berperang di Ukraina.
Vasyukevich dan seorang rekannya, Gennady Shulga, kemudian dilaporkan dikawal keluar dari pertemuan tersebut.
Lebih lanjut, mereka dikabarkan tidak diberi hak pilih selama sidang berlangsung.
Seperti diketahui, invasi Rusia ke Ukraina telah memasuki hari ke-95, Minggu (29/5/2022).
Berikut ini Tribunnews.com rangkum sejumlah peristiwa yang terjadi selama invasi Rusia ke Ukraina di hari ke-95, dikutip The Guardian.
Ukraina memohon bantuan senjata berat
Ukraina memohon senjata berat untuk mengusir pasukan Rusia di wilayah Donbas timur.
Artileri dan serangan udara Rusia yang tak henti-hentinya mengancam untuk mengubah gelombang perang.

Dukungan untuk pembangkangan Kyiv yang terus berlanjut di antara beberapa sekutu Eropa barat tampaknya akan tergelincir.
Para pejabat Ukraina mengatakan, mereka sangat membutuhkan sistem roket peluncuran ganda buatan AS.
Senjata tersebut mampu menyerang target hingga 300 kilometer jauhnya, untuk menghentikan kemajuan Rusia di Luhansk dan Donetsk.
Zelensky akui tanah Ukraina direbut Rusia meski tidak semuanya
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengakui tidak semua tanah yang direbut Rusia sejak mencaplok Krimea pada 2014 dapat direbut kembali secara militer.
Sementara dia yakin negaranya akan mengambil kembali wilayah yang diklaim Rusia sejak invasi 24 Februari.
Zelensky mengatakan, wilayah lain tidak dapat diambil dengan paksa.
"Saya tidak percaya bahwa kita dapat memulihkan semua wilayah kita dengan cara militer. Jika kita memutuskan untuk pergi ke sana, kita akan kehilangan ratusan ribu orang," katanya.
Baca juga: Donald Trump Minta AS Prioritaskan Keamanan Sekolah Dibanding Bantuan ke Ukraina
Baca juga: Rusia Mulai Kepung Sievierodonetsk, Militer Ukraina Terancam Mundur Agar Tak Terjebak
