Konflik Rusia Vs Ukraina
Pakar Rusia Sebut Perang di Ukraina Sebagai Latihan Melawan NATO
Seorang pakar politik terkemuka Moskow menyebut perang Rusia di Ukraina adalah rehearsal atau latihan menghadapi konflik lebih besar dengan NATO.
Diantaranya termasuk tank dan kapal utama di Laut Hitam yang dinamai Moskva.
NATO telah menahan diri untuk tidak terlibat langsung dalam perang Ukraina.
Namun banyak negara anggotanya, seperti Amerika Serikat (AS) hingga Inggris, memasok persenjataan, bantuan keuangan dan kemanusiaan ke Ukraina.
Situasi Sulit di Donbass

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, dalam pidato malamnya pada Sabtu (21/5/2022) mengatakan bahwa situasi di Donbass sangat sulit.
Ini karena tentara Rusia telah meningkatkan serangan di Slovyansk dan Severodonetsk selama beberapa hari terakhir.
"Angkatan Bersenjata Ukraina menghalangi serangan ini. Setiap hari yang diambil oleh para pembela kami dari rencana ofensif Rusia ini, mengganggu mereka, adalah kontribusi nyata untuk pendekatan hari utama."
"Hari yang diinginkan yang kita semua nantikan dan perjuangkan: Hari Kemenangan," kata Zelensky.
"Tidak ada serangan Rusia; baik dengan rudal di wilayah Rivne, atau dengan artileri di wilayah Kharkiv atau Sumy, atau dengan semua kemungkinan senjata di Donbas, akan memberikan hasil apa pun kepada Rusia," tambah dia.
Dilansir CNN, Rusia menghancurkan jembatan antara Severodonetsk dan Lysychansk di wilayah Luhansk Ukraina.
Informasi ini disampaikan Serhiy Hayday, kepala administrasi militer regional dalam postingannya di Telegram pada Sabtu.
"(Ini akan) sangat mempersulit evakuasi dan pengiriman bantuan kemanusiaan," ujarnya.
Kendati demikian, ia mengklaim ada komunikasi antar kota.
Menurut Hayday, pada Juli 2014, selama pembebasan Lysychansk, gerilyawan meledakkan bentang jembatan selama mundurnya musuh.
Sejak itu, komunikasi antara kota Severodonetsk dan Lysychansk menjadi sulit.

Baca juga: Pejabat Ukraina Sebut AS Akan Bantu Hancurkan Armada Laut Hitam Rusia
Baca juga: Kementerian Pertahanan Rusia: 2.439 Tentara Ukraina di Mariupol Telah Menyerah