Minggu, 5 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Serang Pelabuhan Laut Hitam Odesa, Rusia Berupaya Hentikan Pengiriman Senjata untuk Ukraina

Pasukan Rusia pada Selasa (10/5/2022) waktu setempat melancarkan serangan rudal ke arah pelabuhan Laut Hitam Odesa.

Editor: Hasanudin Aco
pixabay
Ilustrasi. Rudal presisi tinggi Rusia hancurkan senjata kiriman negara barat untuk Ukraina 

TRIBUNNEWS.COM, UKRAINA - Pasukan Rusia pada Selasa (10/5/2022) waktu setempat melancarkan serangan rudal ke arah pelabuhan Laut Hitam Odesa.

Pejabat Ukraina menyebut serangan Rusia itu dimaksudkan untuk mengganggu pengiriman senjata penting dan jalur pasokan ke Ukraina.

Militer Ukraina mengatakan Rusia menembakkan tujuh rudal ke sejumlah sasaran di Odesa.

Serangan menggunakan senjata berat itu menghantam pusat perbelanjaan dan satu gudang, menewaskan sedikitnya satu orang dan melukai lima lainnya.

Saat berkunjung ke gudang itu, Wali Kota Gennady Trukhanov Ukraina mengatakan gudang tersebut "sama sekali tidak menyerupai infrastruktur militer atau objek militer."

Baca juga: Dubes Rusia di Polandia Diserang, Anggap Terima Sirup Simbol Sandiwara Bucha

Ukraina mengatakan beberapa amunisi yang ditembakkan ke Odesa berasal dari era Soviet sehingga tidak bisa diandalkan dalam penargetan.

Tetapi lembaga kajian Ukraina yang melacak perang itu, Center for Defense Strategies, mengatakan Moskow menggunakan beberapa senjata tepat sasaran terhadap Odesa, Kinzhal, atau "Belati," rudal hipersonik yang diluncurkan ke udara dan menarget permukaan.

Namun, Juru Bicara Pentagon John Kirby kepada wartawan mengatakan ia tidak melihat “bukti untuk dibahas terkait rudal hipersonik yang ditembakkan ke Odesa.”

Kirby menambahkan "tidak ada dampak terhadap aliran dan pengiriman material ke Ukraina, baik akibat serangan di Odesa ataupun serangan di tempat lain."

Dewan Perwakilan Rakyat Amerika Serikat, pada Selasa (10/5), memperdebatkan rancangan undang-undang yang mengizinkan bantuan baru senilai hampir $40 miliar untuk peralatan militer dan kemanusiaan bagi Ukraina. Nilai tersebut $7 miliar lebih banyak dari yang diminta Presiden Joe Biden pada minggu lalu.

Biden mengatakan pemerintahannya "hampir mengeluarkan" semua kewenangannya untuk mengirim senjata dan peralatan militer lainnya dari persediaan Pentagon.

Perluas Wilayah Jajahan

Tak hanya menginvasi Ukraina, Presiden Rusia Vladimir Putin disebut akan menyerang wilayah lain hingga ke Moldova.

Itulah sebabnya Putin memerintahkan serangan besar-besaran di kawasan Donbass dalam invasi Rusia ke Ukraina.

Klaim tersebut disampaikan oleh pejabat intelijen Amerika Serikat (AS) Avril Haines, Selasa (10/5/2022).

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved