Jumat, 3 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Perketat Cengkraman di Ukraina, Putin Alihkan Lalu Lintas Internet Kota Kherson

Situs pemantauan gangguan layanan internet asal London NetBlocks, melaporkan adanya sabotase atau pengalihan jaringan internet di Kherson

Editor: Sanusi
AFP/SERGEY BOBOK
Sebuah gambar menunjukkan kerusakan di pintu masuk gedung setelah penembakan oleh pasukan Rusia di Constitution Square di Kharkiv, kota terbesar kedua di Ukraina, pada 2 Maret 2022. - Pada hari ketujuh pertempuran di Ukraina pada 2 Maret, Rusia mengklaim kendali atas kota pelabuhan selatan Kherson, pertempuran jalanan berkecamuk di kota terbesar kedua Ukraina Kharkiv, dan Kyiv bersiap menghadapi serangan Rusia yang ditakuti. (Photo by Sergey BOBOK / AFP) 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Namira Yunia Lestanti

TRIBUNNEWS.COM, MOSCOW – Situs pemantauan gangguan layanan internet asal London NetBlocks, melaporkan adanya sabotase atau pengalihan jaringan internet di kawasan Kherson Ukraina sejak Senin (2/5/2022).

Dalam laporannya, NetBlocks menunjukkan sabotase terjadi setelah adanya pemadaman internet total di seluruh wilayah Kherson pada pekan lalu tepatnya Sabtu (30/4/2022). Tak berselang lama dari pemadaman tersebut, situs NetBlocks mendeteksi metrik internet di kawasan Kherson telah berganti menggunakan entitas asal Rusia.

Baca juga: Rusia Sebut Ukraina Serang Sekolah dan TK di Kherson, Tewaskan Warganya Sendiri

Pengalihan jaringan internet tersebut dilakukan Presiden Rusia Vladimir Putin usai pihaknya berhasil menguasai pemerintahan Kherson. Dengan menggunakan bantuan badan infrastruktur komunikasi Rusia, kini layanan internet masyarakat Kherson resmi dikendalikan penuh oleh Rusia.

Menurut Kementerian Pertahanan Inggris yang dikutip dari Euro News, pengalihan ini sengaja dilakukan Rusia dengan tujuan untuk memperketat cengkeraman Moskow di kawasan tersebut, sehingga Rusia dapat menggunakan pengaruh politik dan ekonominya untuk menjalankan pemerintahan Kherson dalam jangka panjang. Terlebih saat ini Putin telah mengubah mata uang masyarakat Kherson dari hryvnia ke rubel.

Baca juga: Lebih dari 600 Orang Dievakuasi dari Wilayah Kherson pada Sabtu Kemarin

“Konektivitas pada jaringan telah dialihkan melalui internet Rusia alih-alih infrastruktur telekomunikasi Ukraina dan karenanya kemungkinan sekarang tunduk pada peraturan, pengawasan, dan sensor internet Rusia,” kata NetBlocks di situs webnya.

Mengantisipasi makin meluasnya invasi Rusia terhadap Ukraina, kini berbagai perlawanan pun telah dilakukan masyarakat hingga angkatan bersenjata Ukraina.

Hal ini dilakukan presiden Ukraina Volodymyr Zelensky demi mencegah Rusia memperluas cengkramannya di wilayah perbatasan provisnsi Ukraina, usai militer Putin mencaplok wilayah Kherson, termasuk ibu kota regional.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved