Mahkamah Agung AS Beri Isyarat Batalkan Keputusan Penting terkait Hak Aborsi
Perdebatan selama puluhan tahun atas hak aborsi kembali 'pecah' pada Selasa (03/05), ketika Mahkamah Agung AS mengisyaratkan akan…
Namun, Senator Lindsey Graham menyambut baik berita tersebut.
"Jika Mahkamah Agung membatalkan Roe v Wade, yang saya yakini sebagai salah satu perebutan kekuasaan terbesar dalam sejarah Mahkamah, itu berarti setiap negara bagian akan memutuskan apakah aborsi itu legal dan dengan syarat apa," kata Graham.
"Dalam pandangan saya, itu adalah cara yang paling konstitusional untuk menangani masalah ini dan cara Amerika Serikat menangani masalah ini sampai tahun 1973."
Hingga, berita ini diturunkan, pihak yang membocorkan draf belum diidentifikasi.
Pemimpin Senat Republik Mitch McConnell mengutuk kebocoran tersebut dan mengatakan insiden itu adalah bagian dari kampanye oleh "kiri radikal", tetapi tidak memberikan bukti.
Hukum berdasarkan negara bagian
Jika Roe dibatalkan dan tidak ada undang-undang federal yang disahkan, undang-undang aborsi akan ditentukan oleh negara bagian. Aborsi kemungkinan akan tetap legal di negara-negara bagian yang condong ke liberal, sementara negara-negara bagian konservatif akan bebas untuk melarangnya.
Negara-negara bagian telah meloloskan sejumlah undang-undang terkait aborsi. Negara-negara bagian yang dipimpin Partai Republik telah bergerak cepat, dengan pembatasan baru disahkan tahun 2022 di setidaknya enam negara bagian.
Pada hari Selasa (03/05), Gubernur Oklahoma menandatangani larangan aborsi setelah enam minggu, sebelum perempuan tahu bahwa mereka hamil.
Setidaknya tiga negara bagian yang dipimpin Demokrat pada tahun ini juga telah meloloskan langkah-langkah untuk melindungi hak aborsi.
Layanan penyedia aborsi Planned Parenthood mengatakan mereka khawatir dengan rancangan putusan, meskipun kliniknya tetap buka untuk saat ini.
"Meskipun kami telah melihat tulisan di dinding selama beberapa dekade, itu tidak kalah dahsyatnya," kata Alexis McGill Johnson, presiden kelompok itu.
Kasus yang dipermasalahkan melibatkan larangan aborsi di Mississippi yang didukung Partai Republik dimulai pada usia kehamilan 15 minggu, sebuah undang-undang yang diblokir oleh pengadilan yang lebih rendah.
"Roe sangat salah sejak awal," tulis Alito dalam draf opini.
Roe mengizinkan aborsi dilakukan sebelum janin dapat hidup di luar rahim, antara 24 dan 28 minggu kehamilan. Berdasarkan pendapat Alito, pengadilan menilai Roe salah dalam memutuskan karena konstitusi tidak menyebutkan secara spesifik tentang hak aborsi.
"Aborsi menghadirkan pertanyaan moral yang mendalam. Konstitusi tidak melarang warga setiap negara bagian mengatur atau melarang aborsi," tulis Alito.
ha/pkp (Reuters)