Palestina Kecam Rencana untuk Melemahkan Tanggung Jawab UNRWA
Sebuah proposal untuk pengungsi Palestina agar mendelegasikan beberapa layanan ke badan-badan PBB lainnya memicu kemarahan masyarakat…
Bagi Samer Sinijlawi, Kepala Dana Pembangunan Yerusalem, yang berspesialisasi dalam urusan kemanusiaan Palestina, mengatakan usulan Lazzarini sebagian merupakan upaya untuk menguji "denyut nadi Palestina" menjelang pemungutan suara Majelis Umum PBB 2023 untuk memperbarui mandat UNRWA.
Namun, proposal itu juga memberi "lampu hijau" ke negara-negara yang telah mencoba "memanipulasi mandat ini dan secara bertahap mengakhiri pekerjaan UNRWA," kata Sinijlawi kepada AFP.
Dia menuduh Lazzarini melampaui wewenangnya, dengan alasan tugas warga negara Swiss itu bukan untuk mempertimbangkan pengurangan pekerjaan UNRWA, melainkan untuk menerapkan resolusi PBB tentang pengungsi Palestina, terutama tentang hak untuk kembali.
Mantan juru bicara UNRWA Chris Gunness mengatakan "bahkan jika UNRWA dibubarkan atau layanannya dikembangkan, pengungsi Palestina tetap menjadi manusia dengan hak yang tidak dapat dicabut." Dia menekankan meskipun setiap hambatan terhadap masa depan UNRWA dapat dianggap sebagai kemenangan bagi Israel, itu tidak berarti bahwa "pengungsi Palestina dan hak mereka untuk kembali secara ajaib akan menguap."
Namun, Shehada dari Euro-Med Monitor berargumen bahwa setiap "penurunan prioritas" dari badan tersebut akan dianggap mengurangi "tujuan Palestina secara umum."
bh/ha (AFP)