Sabtu, 4 Oktober 2025

Presidensi G20

Putin dan Jokowi Berbicara soal Ukraina dan G20, Kremlin Sebut Visi Invasi Turut Dibahas

Presiden Jokowi dan Presiden Rusia Vladimir Putin terlibat pembicaraan, Kamis (28/4/2022). Mereka berdiskusi tentang G20 dan Ukraina.

Mikhail Klimentyev/TASS
Presiden RI Joko Widodo dan Presiden Rusia Vladimir Putin. Presiden Rusia Vladimir Putin membahas soal Ukraina dan G20 bersama Presiden RI Joko Widodo (Jokowi), Kamis (28/4/2022). 

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Rusia Vladimir Putin membahas soal Ukraina dan G20 bersama Presiden RI Joko Widodo (Jokowi), Kamis (28/4/2022).

Hal ini disampaikan layanan pers Kremlin, sebagaimana diberitakan media Rusia, TASS.

Dalam kesempatan itu, Putin menjelaskan visi invasi yang ia sebut sebagai "operasi militer khusus".

“Atas permintaan Joko Widodo, Putin menjelaskan visi Rusia tentang situasi di Ukraina dalam konteks operasi militer khusus yang sedang berlangsung,” bunyi rilis berita tersebut.

Selain itu, para pemimpin itu juga membahas kerja sama Rusia-Indonesia dan berbagai aspek kegiatan G20 dalam konteks kepresidenan kelompok tersebut di Jakarta, ujar Kremlin.

Presiden Joko Widodo saat pertemuan bilateral dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di sela KTT ke-33 ASEAN di Singapura, Rabu (14/11/2018).
Presiden Joko Widodo saat pertemuan bilateral dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di sela KTT ke-33 ASEAN di Singapura, Rabu (14/11/2018). (KOMPAS.com/Fabian Januarius Kuwado)

Baca juga: Putin Ancam akan Serang Balik Secepat Kilat jika NATO dan Sekutu Ikut Campur Invasi Ukraina

Baca juga: Turki Berharap Vladimir Putin dan Vomodymyr Zelenskyy Segera Bertemu

Pembicaraan itu diajukan oleh pihak Indonesia, lalu para pemimpin menyetujui kontak lebih lanjut.

Sebelumnya, Jokowi juga terlibat pembicaraan dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Lewat cuitannya di Twitter, Zelensky mengucapkan terima kasih pada Jokowi karena telah diundang untuk menghadiri G20.

Juga, atas dukungan kedaulatan dan integritas teritorial.

"(Saya) telah berbicara dengan Presiden @jokowi. Terima kasih atas dukungan kedaulatan dan integritas teritorial, khususnya untuk posisi yang jelas di PBB.

(Tak hanya itu) isu ketahanan pangan juga dibahas. Terima kasih telah mengundang saya ke pertemuan @g20org," cuit Zelensky, Rabu (27/4/2022).

Pernyataan serupa juga disampaikan Jokowi lewat Twitter, Kamis.

Ia menegaskan Indonesia mendukung atas segala upaya Ukraina dan Rusia merundingkan perdamaian.

Jokowi juga mengatakan Indonesia siap untuk memberikan bantuan kemanusiaan pada Ukraina.

"Kemarin saya berbicara dengan Presiden Ukraina @ZelenskyyUA. Saya kembali menegaskan dukungan Indonesia terhadap segala upaya agar perundingan perdamaian berhasil dan siap memberikan bantuan kemanusiaan," tulis Jokowi.

Baca juga: Putin Balas Denda, Aset Google Senilai 7 Juta Dolar AS Dibekukan

Baca juga: Tak Ingin Kena Ultimatum Putin, Austria dan Hungaria Setuju Bayar Gas Rusia Pakai Rubel

AS dan Sekutunya Diharapkan Tak Boikot G20

Amerika Serikat (AS) dan sekutunya diharapkan tak memboikot forum G20 jika Rusia benar-benar hadir dalam pertemuan tersebut.

Lantaran, Indonesia sebagai Presidensi juga telah mengundang Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

“Sebagai balasan tentu Indonesia sebagai Presidensi dapat meminta jaminan kepada AS dan negara sekutunya untuk tidak melakukan boikot dengan ketidak-hadiran mereka bila Rusia hadir,” kata Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia (UI), Hikmahanto Juwana, dalam keterangan tertulis, Kamis (28/4/2022), dikutip dari Kompas.com.

Menurutnya, mengundang Ukraina jauh lebih baik ketimbang memenuhi permintaan AS mengeluarkan Rusia dari forum G20.

Selain itu, Hikmahanto berharap keputusan Indonesia mengundang Ukraina, bisa diterima Rusia.

“Bila Ukraina diberi kesempatan untuk berbicara dalam KTT kemudian delegasi Rusia melakukan walkout tentu bisa dipahami dan tidak perlu dicegah,” kata Hikmahanto.

Lebih lanjut, ia juga mengatakan undangan ini patut diapresiasi sebagai bentuk kompromi dari AS dan sekutunya dengan Rusia yang sama-sama memanfaatkan forum G20 untuk menjadi medan konflik.

Hikmahanto menambahkan, undangan ini pada intinya membuat semua kepala pemerintahan dan kepala negara G20 akan hadir dan membahas persoalan penting dunia.

“Yaitu pertumbuhan ekonomi dunia dan pelestarian lingkungan,” tandasnya.

Baca juga: Tentara Ukraina Terkepung di Pabrik Baja Mariupol, Presiden Zelensky Balik Mengancam Putin

Baca juga: Putin Tuding Barat Hasut Ukraina untuk Bunuh Jurnalis Rusia

Aksi Walk Out Sejumlah Negara

Menteri Keuangan, Sri Mulyani memberikan keterangan usai mendampingi Presiden Joko Widodo menerima sejumlah pimpinan Bank Dunia di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Rabu (16/2/2022). Pimpinan Bank Dunia tersebut adalah Axel Van Trotsenburg selaku Managing Director of Operations, Manuela V Ferro selaku Vice President East Asia and Pasific Region, serta Satu Kahkonen selaku Country Director Indonesia. Turut mendampingi selain Sri Mulyani yakni Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan dan Sekretaris Kabinet, Pramono Anung. Tribunnews/HO/Biro Pers Setpres/Muchlis Jr
Menteri Keuangan, Sri Mulyani memberikan keterangan usai mendampingi Presiden Joko Widodo menerima sejumlah pimpinan Bank Dunia di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Rabu (16/2/2022). Pimpinan Bank Dunia tersebut adalah Axel Van Trotsenburg selaku Managing Director of Operations, Manuela V Ferro selaku Vice President East Asia and Pasific Region, serta Satu Kahkonen selaku Country Director Indonesia. Turut mendampingi selain Sri Mulyani yakni Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan dan Sekretaris Kabinet, Pramono Anung. Tribunnews/HO/Biro Pers Setpres/Muchlis Jr (Tribunnews/HO/Biro Pers Setpres/Muchlis Jr)

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani menanggapi soal aksi walk out sejumlah negara dari Pertemuan Kedua Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral (2nd FMCBG) G20 di Washington DC, Amerika Serikat, Rabu (20/4/2022) waktu setempat.

Negara yang walk out atau meninggalkan pertemuan G20 itu, ialah Amerika Serikat (AS), Kanada, dan Inggris.

Hal tersebut dilakukan sebagai protes terhadap invasi Rusia ke Ukraina.

MenurutSri Mulyani, sikap sejumlah negara yang walk out bukanlah suatu kejutan.

Sebab, aksi walk out sejumlah negara tidak mengganggu jalannya diskusi dalam pertemuan G20

"Kami memahami ada beberapa skenario tentang pertama, bagaimana G7+ akan merespons apa yang pertama kali hadir di Rusia dan kapan mereka akan melakukan intervensi."

"Jadi dalam hal ini, ini bukan kejutan bagi kita semua, terutama bagi kita sebagai Ketua dan menurut saya telah dilakukan tanpa mengganggu, serta dalam hal ini menimbulkan masalah dalam diskusi kita yang terkait substansi itu sendiri," kata Menkeu, dikutip Tribunnews.com dari kanal YouTube Kompas TV, Jumat (22/4/2022).

Dikutip dari theguardian.com, sejumlah delegasi negara anggota G20 seperti Amerika serikat, Inggris, Kanada, dan Ukraina melakukan aksi walk out dari pertemuan FMCBG G20 kedua di Washington DC, AS.

Aksi ini dipicu kehadiran delegasi Rusia dalam forum tersebut.

Lantas, perwakilan dari tiga negara itu meninggalkan sesi saat delegasi Rusia berbicara pada pertemuan di Washington.

Sebgain artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Respons Sri Mulyani soal Aksi Walk Out AS dan Inggris di Pertemuan G20 hingga Disebut Undang Putin

(Tribunnews.com/Pravitri Retno W/Suci Bangun DS, Kompas.com/Achmad Nasruddin Yahya)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved