Jumat, 3 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Putin Tak Menjawab saat Kanselir Austria Menyinggung soal Zelensky

Putin tak memberikan jawaban apapun ketika Kanselir Austria menyinggung soal Zelensky.

Penulis: Ika Nur Cahyani
AFP/THIBAULT CAMUS
Presiden Rusia Vladimir Putin terlihat selama konferensi pers setelah pertemuan dengan Presiden Prancis di Moskow, (7 Februari 2022). Upaya internasional untuk meredakan kebuntuan atas Ukraina diintensifkan dengan Presiden Prancis mengadakan pembicaraan di Moskow dan Kanselir Jerman di Washington untuk mengkoordinasikan kebijakan sebagai ketakutan akan invasi Rusia meningkat. (Thibault Camus/ POOL/ AFP) 

TRIBUNNEWS.COM - Kanselir Austria, Karl Nehammer, mengaku menyinggung dugaan kekejaman pasukan Rusia di Ukraina selama pertemuan langsung dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, Senin (11/4/2022).

Dilansir CNN, ini merupakan pertemuan pertama pemimpin Barat dengan Putin sejak ia meluncurkan invasi ke negara tetangganya pada 24 Februari. 

"Ini bukan kunjungan persahabatan. Saya baru saja datang dari Ukraina dan telah melihat dengan mata kepala sendiri penderitaan tak terukur yang disebabkan oleh perang agresi Rusia," kata Nehammer, dikutip dari pernyataan yang dirilis kantornya usai pertemuan dengan Putin.

Nehammer adalah pemimpin Eropa pertama yang bertemu langsung dengan Presiden Rusia sejak invasinya ke Ukraina.

Keduanya berbicara selama sekitar 75 menit di kediaman Putin di Novo-Ogaryovo dekat Moskow, kata juru bicara Nehammer.

Presiden Rusia Vladimir Putin (tengah), Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu (kiri) dan Panglima Angkatan Laut Rusia, Laksamana Nikolai Yevmenov (kanan) menghadiri parade Hari Angkatan Laut di St.Petersburg pada 25 Juli 2021.
Presiden Rusia Vladimir Putin (tengah), Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu (kiri) dan Panglima Angkatan Laut Rusia, Laksamana Nikolai Yevmenov (kanan) menghadiri parade Hari Angkatan Laut di St.Petersburg pada 25 Juli 2021. (Alexey NIKOLSKY / SPUTNIK / AFP)

Pembicaraan itu digambarkan Nehammer sebagai "sangat langsung, terbuka, dan keras".

Sebelum bertolak ke Rusia, Nehammer bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di Kyiv dan mengunjungi Kota Bucha.

Diketahui, sejumlah mayat warga sipil tanpa senjata ditemukan berserakan di jalanan di kota tersebut, setelah pasukan Rusia mundur.

"Saya membahas kejahatan perang yang serius di Bucha dan tempat-tempat lain dan menekankan bahwa semua yang bertanggung jawab atas mereka harus bertanggung jawab," kata Nehammer, menurut pernyataan itu.

"Saya juga mengatakan kepada Presiden Putin dengan tegas bahwa sanksi terhadap Rusia akan tetap di tempatnya dan akan terus diperketat selama orang-orang sekarat di Ukraina."

Pemimpin Austria ini mengatakan, Putin menilai Ukraina-lah yang bertanggung jawab atas kejahatan di Bucha.

Austria secara militer netral, tetapi pemerintahnya turut mengutuk invasi Putin, seperti negara Eropa lainnya.

Kanselir juga mengangkat masalah koridor evakuasi yang beberapa kali gagal karena serangan Rusia.

Tentara Ukraina membersihkan mayat setelah serangan roket menewaskan sedikitnya 35 orang pada 8 April 2022 di sebuah stasiun kereta api di Kramatorsk, Ukraina timur, yang digunakan untuk evakuasi sipil.
Tentara Ukraina membersihkan mayat setelah serangan roket menewaskan sedikitnya 35 orang pada 8 April 2022 di sebuah stasiun kereta api di Kramatorsk, Ukraina timur, yang digunakan untuk evakuasi sipil. (AFP)

Sebelumnya, Ukraina melaporkan penyerangan di stasiun kereta Kramatorsk pada Jumat (8/4/2022), yang menewaskan puluhan warga sipil.

Masih menurut pernyataannya, Nehammer menjelaskan kepada Putin bahwa evakuasi harus dilakukan untuk menyelamatkan anak-anak serta para wanita.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved