Sabtu, 4 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Inggris Selidiki Dugaan Penggunaan Senjata Kimia Rusia di Mariupol Ukraina

Inggris menyelidiki dugaan bahwa Rusia telah menggunakan senjata kimia dalam serangan di kota Mariupol, Ukraina.

AFP/FADEL SENNA
Petugas pemadam kebakaran dan prajurit Ukraina berjalan di tengah puing-puing pusat perbelanjaan Retroville, sehari setelah dibom oleh pasukan Rusia di distrik perumahan di barat laut ibukota Ukraina, Kyiv, pada 21 Maret 2022. - Inggris menyelidiki dugaan penggunaan senjata kimia oleh Rusia dalam serangan di Mariupol. 

TRIBUNNEWS.COM - Inggris sedang mencoba memverifikasi laporan yang menyebut Rusia menggunakan senjata kimia dalam serangan di kota Mariupol, Ukraina.

Hal itu disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Inggris, Liz Truss pada Senin (11/4/2022)

"Laporan bahwa pasukan Rusia mungkin telah menggunakan bahan kimia dalam serangan terhadap orang-orang Mariupol. Kami bekerja segera dengan mitra untuk memverifikasi rinciannya," tulis Liz Truss di Twitter, dikutip dari CNA.

"Setiap penggunaan senjata semacam itu akan menjadi eskalasi yang tidak berperasaan dalam konflik ini dan kami akan meminta pertanggungjawaban Putin dan rezimnya."

Anggota parlemen Ukraina Ivanna Klympush mengatakan Rusia telah menggunakan zat yang tidak diketahui di Mariupol dan orang-orang menderita gagal napas.

"Kemungkinan besar senjata kimia," tweetnya.

Baca juga: Mata Uang Rusia Rubel Anjlok pada Perdagangan Awal Pekan Ini

Baca juga: Zelensky Minta Bantuan Senjata dari Korea Selatan untuk Perang Lawan Rusia

Batalyon Azov Ukraina dalam pesan Telegram pada hari Senin mengklaim sebuah pesawat tak berawak Rusia menjatuhkan zat beracun pada pasukan Ukraina dan warga sipil di Mariupol.

Pasukan itu juga mengklaim bahwa orang-orang itu mengalami gagal napas dan masalah neurologis.

Pendiri batalion, Andrei Biletsky, mengatakan bahwa tiga orang menderita efek dari zat beracun yang tidak diketahui.

"Tiga orang memiliki tanda-tanda yang jelas keracunan oleh bahan kimia perang, tetapi tanpa konsekuensi bencana," katanya dalam sebuah alamat video di Telegram.

Pejabat senior separatis Donetsk, Eduard Basurin telah berbicara tentang kemungkinan menggunakan senjata kimia terhadap kota pelabuhan selatan yang telah menolak pemboman Rusia selama berminggu-minggu.

Basurin mengatakan pasukan yang mengepung bisa "beralih ke pasukan kimia yang akan menemukan cara untuk menghisap tikus keluar dari lubang mereka", kantor berita Rusia RIA Novosti mengutip dia mengatakan pada hari Senin.

Rusia Diduga Gunakan Senjata Kimia

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan pada Senin (11/4/2022), bahwa Rusia menggunakan senjata kimia di Ukraina.

Zelensky meminta Barat untuk menjatuhkan sanksi keras terhadap Moskow.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved