Konflik Rusia Vs Ukraina
UPDATE Invasi Rusia ke Ukraina Hari ke-44, Berikut Ini Sejumlah Peristiwa yang Terjadi
Berikut ini Tribunnews.com rankum sejumlah peristiwa yang terjadi selama invasi Rusia ke Ukraina di hari ke-44, dikutip The Guardian.
Dalam pidatonya, Zelensky mengatakan bahwa “negara Rusia dan militer Rusia adalah ancaman terbesar di planet ini terhadap kebebasan, keamanan manusia, konsep hak asasi manusia.”
Di Mariupol, katanya, “kekejaman yang sama, kejahatan keji yang sama” yang terjadi di Bucha dan di wilayah Kyiv sedang direplikasi, menuduh pasukan Rusia melancarkan kembali perang agar sesuai dengan propaganda negara mereka.
PBB tangguhkan Rusia dari Dewan HAM
Majelis umum PBB telah memilih untuk menangguhkan Rusia dari Dewan Hak Asasi Manusia PBB atas laporan "pelanggaran berat dan sistematis dan pelanggaran hak asasi manusia" dengan menyerang pasukan Rusia di Ukraina.
Sekitar 93 negara memberikan suara mendukung mosi yang dipimpin AS, sementara 24 negara memberikan suara menentang dan 58 negara abstain.
Komentar Oleksandr Hruzevych
Wakil Kepala Staf Pasukan Darat Ukraina, Oleksandr Hruzevych menyebut Rusia mungkin akan memperbarui serangannya di Kyiv jika berhasil mengambil kendali penuh atas wilayah timur Donetsk dan Luhansk.
Wakil Menteri Pertahanan Ukraina, Hanna Malyar, sebelumnya memperingatkan bahwa pasukan Rusia menunggu waktu mereka saat Moskow meningkatkan operasi intelijen di sana dan mempelajari cara terbaik untuk melawan pasukan Ukraina.
Wali Kota Dnipro desak kaum wanita tinggalkan kota
Wali Kota Dnipro, sebuah kota di Ukraina tengah-timur, telah mendesak wanita, anak-anak dan orang tua untuk pergi karena pertempuran dengan Rusia diperkirakan akan meningkat di wilayah timur.
Peringatan Filatov mengikuti seruan serupa oleh pihak berwenang di wilayah Luhansk, timur Dnipro.
Pada Rabu (6/4/2022), Gubernur regional Luhansk mendesak semua penduduk untuk mengungsi, sementara mereka masih bisa relatif aman.
Komentar Sekjen NATO
Sekjen NATO, Jens Stoltenberg, mengatakan sekutu telah setuju untuk memperkuat dukungan untuk Ukraina, dan menyediakan “berbagai macam” sistem senjata, serta bantuan dan peralatan keamanan siber untuk melindungi dari ancaman kimia dan biologi.
"Tidak ada tanda-tanda (Presiden Rusia) Vladimir Putin bermaksud untuk mundur," tambahnya.
